Isu stunting menjadi perhatian pemerintah pusat saat ini. Bahkan Presiden Joko Widodo terus memberikan arahan agar pemerintah daerah dan semua sektor terkait untuk berupaya mempercepat penurunan Stunting hingga 2024 mendatang.
- Sambut HUT ke-55, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Gelar Aksi Donor Darah
- PPKM Level 4 Segera Berakhir, Tingkat Kematian Salatiga Masih Tinggi
- Klinik Fella Medika Resmi Dibuka, Hadirkan Layanan Kesehatan Berfokus Onkologi
Baca Juga
Hal tersebut juga dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng memfokuskan pada upaya penurunan angka Stunting.
"Angka Stunting di Jateng masih di angka 20,8 persen. Kami masih terus berupaya agar angka stunting pada turun menjadi 14 persen bahkan dibawahnya," jelas Eka Sulistia Ediningsih, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Kamis (7/9) di Solo.
Menurutnya stunting harus mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari semua pihak, membutuhkan effort yang luar biasa oleh karenanya menjadi tugas dan tanggung jawab bersama.
Untuk itu BKKBN Jateng juga Pemkot Solo berkolaborasi dengan Gabungan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia untuk mendukung penurunan stunting. Salah satu kegiatannya adalah 'Edukasi Pencegahan Stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak'.
Andreas Bayu Aji, selaku Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia sebut kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang stunting dan upaya pencegahannya kepada masyarakat.
Terutama kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan para bidan yang memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan anak-anak sejak awal kehidupan mereka.
"Pola makan gizi seimbang menjadi kunci dan harus diterapkan mulai dari masa kehamilan, dilanjutkan ASI eksklusif dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)," tuturnya.
Kegiatan serupa juga sudah dilakukan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) untuk pencegahan stunting. Sejak tahun 2022 lalu dengan memberikan vitamin dan suplemen untuk anak di daerah terluar Indonesia.
"Seperti di Puncak Jaya,Papua, dilanjut dengan kegiatan di Pulau Buru, Maluku dan Larantuka, Flores Timur, NTT," imbuhnya.
Sementara itu Gatot Sutanto, mewakili Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berhalangan hadir sebut Pemkot Solo sangat mengapresiasi kegiatan yang mendukung upaya penurunan stunting di kota Solo.
"Pemerintah kota Surakarta berterima kasih pada Gabungan Pengusaha Farmasi dan semua stakeholder. Karena pemerintah tidak bisa sendiri untuk upaya penurunan stunting," pungkasnya.
- dr. Tutik Suryani : Berawal dari Profesi Dokter Keluarga
- Edukasi dan Sosialisasi Anemia untuk Tangani Stunting
- DKK Semarang Targetkan Vaksin Pelajar Selesai Bulan Ini