dr. Tutik Suryani : Berawal dari Profesi Dokter Keluarga

Dibalik Berdirinya RSI Tunas Harapan Salatiga
Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani bersama Owner Rumah Sakit Islam (RSI) Tunas Harapan Salatiga dr. Tutik Suryani Hendrawan dan keluarga saat memotong pita tanda dibukanya layana RS Islam pertama di Salatiga, Minggu (1/9). Erna Yunus B/RMOLJateng
Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani bersama Owner Rumah Sakit Islam (RSI) Tunas Harapan Salatiga dr. Tutik Suryani Hendrawan dan keluarga saat memotong pita tanda dibukanya layana RS Islam pertama di Salatiga, Minggu (1/9). Erna Yunus B/RMOLJateng

Berdirinya Rumah Sakit Islam (RSI) Tunas Harapan Salatiga kental history perjuangan satu keluarga besar mantan Sekda Provinsi Jateng Hendrawan. Jatuh bangun dibalut cita-cita dan harapan serta pengabdian kepada masyarakat, menjadi kunci berdiri kokoh bangunan RS Islam pertama di Salatiga.


Owner Rumah Sakit Islam (RSI) Tunas Harapan Salatiga dr. Tutik Suryani Hendrawan menyampaikan kronologi berdirinya RSI Tunas Harapan Salatiga. Berangkat sebagai dokter keluarga di Semarang berbagai pengalaman diperoleh selama bertugas kemanusiaan di ibu kota Provinsi Jateng itu. 

"Sejak kecil bercita-cita ingin menjadi dokter dan berkat kesungguhan menuntut ilmu dan bimbingan dari orang tua dan serta cita-cita terkabul atas ridho Allah, dari tahun 2014 kami mengemban profesi sebagai dokter keluarga di Semarang hingga berbagai pengalaman diperoleh selama bertugas," terang dia. 

Berbekal pengalaman serta kegigihan dan menginginkan kemajuan dibidang  kesehatan keluarga Hendrawan memberanikan diri mendirikan klinik Srikandi di Semarang pengelolaannya hingga tahun ini masih beroperasional. 

Sampai akhir masa jabatan Drs Hernawan di pemerintahan, keluarga berjiwa sosial tinggi ini bahkan menekuni pengelolaan Yayasan vokasi SMK dan TK Islam di pinggir Salatiga. 

Termasuk, mendirikan berbagai kegiatan sosial yang hingga kini berjalan dengan baik. "Saat itu kami berpikir sederhana berupaya mencerdaskan dan menyehatkan anak bangsa dengan tulus ikhlas merupakan amal ibadah yang abadi. Sebab dapat menjadi bekal dunia akhirat sekaligus mewujudkan cita-cita anak bangsa untuk dilaksanakan sebagai ibadah," papar dia. 

Sampai akhirnya diputuskan berdirinya RSI Tunas Harapan Salatiga yang berdiri hasil diskusi keluarga untuk mewujudkan cita-cita yang disaat banyaknya tantangan berat tetapi mulia. 

"Melalui perjuangan yang tidak mudah selama 4 tahun guna mewujudkan cita-cita terkabul atas kehendak tuhan yang maha esa, RSI Tunas Harapan Salatiga," imbuhnya. 

Sementara, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menaruh harapan besar kepada RSI Tunas Harapan Salatiga. RSI Tunas Harapan Salatiga yang mulai pekan depan beroperasi normal itu diharapkan Yasip memberikan kontribusi dan mewarnai Kota Salatiga Terutama ketika bisa menerima pasien di luar Salatiga.

"Kebutuhan masyarakat terkait kesehatan sangat tinggi saat ini, dan tidak hanya di Salatiga tapi wilayah lainnya Boyolali, Kabupaten Semarang bahkan Grobogan pun larinya ke Salatiga," ucap Yasip. 

Tentunya, aku dia, hal ini menjadi salah satu mengambirakan bagi kota Salatiga sehingga salah satu kewajiban Salatiga adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan telah dibantu oleh masyarakat sendiri salah satunya keluarga besar Hendrawan. 

Kehadiran RSI Tunas Harapan Salatiga, lanjut Yasip, sekaligus juga bisa bersama-sama meningkatkan permasalahan di Salatiga.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga pesan Hendrawan bahwa Rumah Sakit Islam pertama di Salatiga ini sudah mulai beroperasi. Ini menjadi salah satu pilihan bagi Kota Salatiga dan sekitarnya karena di Salatiga saat ini sudah ada lima rumah sakit," imbuh dia.