Sebuah madrasah tsanawiyah (Mts) yang menggabungkan pendidikan modern dengan kajian kitab kuning mulai dibangun di Kota Pekalongan. MTS Al Maliki Cendekia itu resmi dibangun dengan sistem boarding school di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Pengasuh MTs Al Maliki Cendekia, Syaifudin mengatakan tidak akan meninggalkan kajian kitab kuning atau salaf di sekolahnya.
"Kajian salaf tidak akan ditinggalkan," katanya di peletakkan batu pertama MTS, Jumat (30/9).
Ia mengatakan juga mengadopsi cara belajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Pekalongan. Sekolah setara SMA itu menjadi terbaik kedua nasional berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK 2022.
Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki Budisantoso ditunjuk sebagai ketua pembangunan MTS itu. Pembangunan di atas lahan seluas dua hektare itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh wakil Walikota Pekalongan Salahudin.
Basuki menjelaskan madrasah tsanawiyah berkonsep boarding school. Tahun 2022 hingga 2023 mulai membangun delapan lokal dengan dua tingkat.
"Sumber dana untuk pembangunan MTs berasal dari santri maupun para donator yang peduli dengan generasi islam saat ini," jelasnya.
Ia pun berharap alumni MTs Insan Cendekia nanti bisa masuk menjadi santri MAN IC Pekalongan. Targetnya, minim alumni MTs Al Maliki IC 10 persen bisa masuk menjadi santri MAN IC Pekalongan.
Tidak hanya membangun lokal kelas untuk proses belajar mengajar, tahun berikutnya juga akan membangun asrama bagi para santinya.
Total santri yang akan diterima pada tahun pertama akan menampung 60 santri dan 60 santriwati.
- Targetkan UHC 100 Persen, BPJS Kesehatan Optimalkan Agen JKN
- TMMD Digulirkan, Jalan di Kuryos Rampung Tepat Waktu
- Pemkot Pekalongan Siap Terapkan Kurikulum Coding