Gandeng Pemerintah Jerman, Pemkot Semarang Kembangkan Transportasi Publik Berkelanjutan

Pentingnya menyiapkan jaringan transportasi nyaman sesuai dengan pergerakan masyarakat ditekankan oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, saat menerima tim dari KFW, Development Bank dari Jerman di Ruang VIP Wali kota, Kamis (11/5).


Pola pikir ini, lanjut Iswar sapaan akrab Sekretaris Daerah, diharapkan akan mampu mengurai kemacetan di Kota Semarang. 

“Pola pikirnya perlu diubah. Bukan lagi jalan sempit sebagai sumber kemacetan, melainkan karena pola pergerakan manusia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan ruang publik yang nyaman,” ungkap Iswar. Dicontohkannya, kemacetan akan diurai dengan peningkatan kapasitas dan kualitas pedestrian, membangun jaringan transportasi umum yang nyaman dan menghubungkan titik kerja dan titik hunian masyarakat. 

Hal ini sesuai dengan kebutuhan mendasar manusia di jalan yaitu nyaman. Karenanya, Iswar meminta tim untuk terus mengawal perencanaan hingga operasional terpadu yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur melainkan pada perencanaan stándar operasional hulu hilir meliputi konektivitas, kenyamanan, keterwakilan di ruang publik, karakter dan pola pergerakan manusia, man power dan edukasi masyarakat.  

“Fenomena menarik terjadi. Di mana dengan pedestrian yang bersih dan nyaman, pengguna jalan akan tetap merasa cantik, ganteng dan gaul saat harus berjalan di pedestrian,” terang Iswar. Lebih lanjut, dirinya mencontohkan penataan pedestrian di Jakarta, salah satunya di bubur Kuantung, pedestrian dilebarkan, jalan disempitkan dan memberi kenyamanan bagi pengguna jalan.  

Konsultan dan pemberi donor KFW akan mengucurkan dana sebesar 2.3 triliun rupiah melalui Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. Harapannya, akan terbangun jaringan sarana prasarana transportasi kelas dunia (world class), material, pola kerja, organisasi, pelayanan kendaraan umum kota yang semakin baik dan nyaman. “Yakin dana akan cukup. Tetapi harus direncanakan dari hulu hingga hilir, jangan sampai sia-sia tanpa memikirkan fundamentalnya,” pesan Iswar.

Sedangkan Head of Division to The Urban Development and Mobility for Asia, Mr. Dr. Wolfram Erhardt mengungkapkan jika KFW Development Bank dari Jerman akan menjadi donor atau pemberi pinjaman ke Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk proyek BRT Semarang Raya. "Kami sudah menyiapkan pinjaman sebesar 150 juta euro atau sekitar 2 trilyun lebih. Bahkan sebelum memberikan investasi tersebut, kita juga telah menggelontorkan hibah cuma-cuma sebesar 6 milyar rupiah untuk menyelesaikan update dari studi kelayakan dan perijinan lingkungan dan sosial," terang Wolfram.

KFW development bank dari Jerman tidak hanya memberikan investasi saja, tetapi juga memberikan pendampingan dalam pembangunan proyek transportasi publik yang berkelanjutan.