Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan sistem monitoring online penerimaan pajak pemerintah daerah merupakan wujud komitmen mengoptimalkan penerimaan di sektor pajak di Jawa Tengah.
- Patuhi Persyaratan Ekspor, SBW Asal Jawa Tengah Meningkat Signifikan di Pasar Global
- Rumah BUMN Semen Gresik Luncurkan Program Bingkisan Lebaran
- Fasilitas Keringanan PPN DTP Turut Dorong Penjualan Properti di Jawa Tengah
Baca Juga
"Dengan sistem online ini, kebocoran penarikan pajak bisa kita kurangi," kata Ganjar usai penandatanganan kerjasama monitoring online penerimaan pendapatan daerah Jawa Tengah di Hotel Gumaya, Senin (1/4).
Menurut Ganjar, sejumlah daerah sudah menerapkan sistem penerimaan pajak secara online.
Batam misalnya, penerimaan pajak di kota tersebut meningkat sangat pesat dengan penerapan ini," tegasnya.
Ganjar menambahkan, manfaat dari penerimaan pajak secara online juga sudah terbukti berhasil di Jawa Tengah. Contohnya, lanjut dia, penerapan pajak kendaraan online membuktikan penerimaan sektor pajak kendaraan yang terus meningkat setelah penerapan sistem online tersebut.
"Makanya ini harus ditingkatkan pada sektor lain. Dan sektor pajak hotel, restoran, tempat hiburan itu potensinya sangat besar. Kalau sistem online ini dilaksanakan, saya yakin PAD di seluruh daerah Jawa Tengah akan semakin besar," papar dia.
Ganjar menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian kerjasama monitoring online penerimaan daerah 35 pimpinan daerah di Jawa Tengah bersama Bank Jateng.
Selain Ganjar, terdapat pula, wakil ketua KPK, Basaria Panjaitan, serta Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan pada OJK, Heru Kristiyana.
- Sambut Hari Raya Imlek 2022, tiket.com Gelar Promo Diskon Tanggal Muda yang Bikin Auto-Hoki
- Jawa Tengah Alami Inflasi 0,01%
- PT.KAI Luncurkan "Traveling By Train Community Card" Saat Gelaran Argo Muria Festival