Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Satgas Covid-19 Jawa Tengah dan kepala daerah untuk mencari alternatif bangunan yang bisa dipakai untuk isolasi terpusat.
- Tenaga Kesehatan Diminta Bantu Pemkab Kendal Turunkan Angka Stunting
- Tempat Usaha di Magelang Boleh Buka 100 Persen
- Capaian Vaksin Sudah 122 Persen, 75,68 Persen ber-KTP Salatiga
Baca Juga
Salah satu gedung yang digunakan adalah apartemen atau rumah susun (rusun) milik Kementerian PUPR RI, di Semarang.
"Salah satunya rusun milik Kementerian PUPR ini. Saya sudah izin dengan Pak Basuki (Menteri PUPR), malah dibantu mengkondisikan untuk dijadikan tempat isolasi terpusat," kata Ganjar, Selasa (22/6).
Ganjar menjelaskan, rusun itu sebenarnya diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN) PUPR di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.
Karena sudah dibangun dan belum digunakan, maka dari itu Ganjar langsung berinisiatif untuk meminjam dan disiapkan menjadi tempat isolasi terpusat selama pandemi Covid-19.
"Ini rusun ASN yang belum dipakai. Ada kurang lebih 94 ruang. Kalau satu ruangan diisi dua orang lumayan bisa menampung banyak. Tempatnya juga representatif, bagus," jelasnya.
Ganjar sendiri sudah memastikan bahwa rusun ASN milik PUPR itu bisa menjadi tempat nyaman untuk isolasi terpusat. Kata dia, masing-masing ruangan memiliki ukuran sekitar 4,5x6 meter.
"(Bangunan) ini untuk mengantisipasi kalau nanti ada out break dan kemudian perlu isolasi terpusat. Ini salah satu tempat yang ada di Kota Semarang," katanya.
Untuk diketahui, zona merah di Jawa Tengah sampai saat ini telah bertambah menjadi 13 daerah. Mengantisipasi tingginya bed occupancy rate (BOR) di beberapa daerah itu Ganjar serius menyiapkan sejumlah tempat isolasi terpusat.
- Enam Warga Salatiga Terkonfirmasi Omicron, 546 Orang Kasus Positif Covid-19 Aktif
- Capaian Vaksin Sudah 122 Persen, 75,68 Persen ber-KTP Salatiga
- Pembangunan Kampung KB Dasar Pencegahan Stunting di Salatiga