Pembangunan Kampung KB Dasar Pencegahan Stunting di Salatiga

Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Stunting Oleh PM Stunting Fiskom UKSW di Kelurahan Kauman Kidul disampaikan Ketua Tim Biro Pengabdian kepada Masyarakat UKSW Drs.Daru Purnama.M.Si.
Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Stunting Oleh PM Stunting Fiskom UKSW di Kelurahan Kauman Kidul disampaikan Ketua Tim Biro Pengabdian kepada Masyarakat UKSW Drs.Daru Purnama.M.Si.

Pembangunan Kampung KB menjadi dasar upaya berkelanjutan pencegahan stunting di Kelurahan Kauman Kidul, Salatiga.


Penekanan ini menjadi dasar pelaksanaaan Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Stunting Oleh PM Stunting Fiskom di Kelurahan Kauman Kidul dengan Kelompok KELSI Ketua Tim Biro Pengabdian kepada Masyarakat UKSW Drs.Daru Purnama.M.Si. 

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri pula Lurah dan serta perwakilan Bappeda Salatiga diantaranya Kepala Bidang Perencanaan Kesejahteraan Rakyat Bappeda Kota Salatiga Armita Devi Latifardani serta Kepala Sub Bidang Pembangunan Manusia Bappeda Kota Salatiga, Erni Wijayanti, SH. 

Daru mengatakan, kegiatan edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting dengan sasaran ibu rumah tangga (IRT) dan remaja di Salatiga menjadi sangat penting. 

"Mengingat, stunting merupakan suatu masalah yang urgent untuk ditangani secara serius melalui kolaborasi pentahelix yang melibatkan berbagai unsur baik itu masyarakat, lembaga pemerintahan, institusi perguruan tinggi, NGO, Swasta, Pers dan sebagainya," kata Drs.Daru Purnama.M.Si Didampingi Kepala Biro Pengabdian kepada Masyarakat UKSW Dr.Sri Suwartiningsih.M.Si, Rabu (22/12). 

Melalui kegiatan pendampingan dan penguatan pada masyarakat, ia menandaskan, pada tataran kebijakan, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap pencegahan stunting.  Sehingga pemahaman akan kebutuhan gizi harus diketahui sedini mungkin untuk mencegah stunting pada generasi berikutnya. 

Apalagi, lanjut dia, balita stunting sangat rentan akan penyakit serta mempengaruhi fungsi genetik dalam jangka panjang dan berpotensi menurunkan produktivitas. Sekaligus, menurunkan tingkat kualitas SDM dan mempengaruhi perekonomian secara luas 

"Waktu paling tepat pencegahan stunting dengan melibatkan berbagai sektor. Salah satu diantaranya, perencanaan sejak dini menjadi penting sejak dini menjadi salah satu upaya mendasar dalam upaya pencegahan stunting," paparnya, didampingi Alvianto.W.S.Sos. 

Kepada para calon orang tua, Daru juga menekankan generasi muda harus sadar akan stunting.  Sementara, Kepala Biro Pengabdian kepada Masyarakat UKSW Dr.Sri Suwartiningsih.M.Si kegiatan sosialisasi PM stunting FISKOM ini berkerjasama dengan Kemenristek Dikti dalam upaya pencegahan stunting melalui unit –unit kegiatan mahasiswa Pemberdayaan akan dilaksanakan melalui masyarakat. 

"Akar rumput sendiri bersinergi dengan FISKOM UKSW dalam upaya penurunan 14% stunting secara nasional," tandasnya, didampingi .  Dengan terus menggerakkan kolaborasi antara pemerintah kota, kelurahan, masyarakat, lembaga swadaya, pencatatan dan menejemen data menjadi media serta metode monitoring naik turunnya angka stunting dalam rangka upaya pencegahan stunting di kelurahan Kauman Kidul.  Dan pada akhirnya, sosialisasi ini menekankan tanggung jawab pencegahan stunting bukan hanya tugas ibu-ibu melainkan keluarga bersama. 

Ditengah sosialisasi, tim dari Biro Pengabdian kepada Masyarakat UKSW mencatat terdapat ibu-ibu mengaku lebih menyukai pencegahan dari pada penanganan Stunting.  Dan dari keluarga penderita stunting sendiri, menyebut muncul anak stunting dikarenakan orang tua menikah muda dan kakek merupakan perokok berat.

 Selain itu, perencanaan pernikahan menjadi penting dalam upaya mempersiapkan generasi dengan sumberdaya manusia yang berkualitas.  Hal ini berkaitan dengan kesiapan calon orang terkait faktor kesiapan ekonomi, psikologis serta kesiapan dan kesehatan alat reproduksi calon orang. 

"Kesadaran akan kesiapan dan perencanaan generasi muda (Forum Anak Kauman Kidul) menjadi faktor penting dalam upaya konvergensi stunting jangka panjang," pungkas Dr.Sri Suwartiningsih.M.Si. 

Bintang, salah satu peserta sosialisasi menyebutkan  pencegahan stunting dapat dimulai dengan sosialisasi untuk memberikan pemahaman.  Hal senada disampaikan Toha, warga Kauman Kidul Salatiga lainnya. Ia menilai, sosialisasi untuk mendeteksi akan mengetahui gejala-gejala stunting . "Pengetahuan stunting menjadi faktor penting," imbuhnya.