Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyerahkan insentif untuk 2.800 guru ngaji di Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci Banyumas, Selasa (9/4/2019).
- Sudah 90 Persen, Pertengahan Tahun Ini Mal Pelayanan Publik Beroperasi
- Budhi Sarwono Tersangka, Pejabat Banjarnegara Mengaku Canggung
- Resmikan Landmark Lapangan Pancasila Simpang Lima, Hendi : Kita Kembalikan Sejarah Tahun 1969
Baca Juga
Dijelaskan Ganjar, program insentif guru ngaji adalah janji kampanye duet Ganjar Yasin pada Pemilihan Gubernur 2018.
Saat itu pasangan nasionalis-santri ini berjanji membangun pendidikan keagamaan dan SDM pondok pesantren.
Selain insentif guru ngaji, juga akan dilaksanakan pembangunan ekonomi pesantren atau ekotren.
"Dan janji ini langsung kami tunaikan, agar apa, agar pembangunan mental dan spiritual anak-anak kita lebih baik, mentalnya baik, tidak mudah terpapar hoaks," katanya
Dalam pemberian insentif ini Ganjar berbagi tugas dengan Taj Yasin.
Keduanya berkeliling dari satu kabupaten ke kabupaten lain untuk memberikan insentif langsung ke tangan para guru ngaji.
Salah satunya Siti Badriah, guru ngaji TPQ Al Hilal Karangwelas Banyumas.
Dalam satu tahun dia dan seluruh rekannya guru ngaji bakal menerima insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 1,2 juta yang diterima per triwulan.
"Ini menambah semangat kerja ikhlas kami selama ini. Karena kan baru kali ini guru ngaji dapat perhatian dari pemerintah. Harapannya ya semoga program ini berkelanjutan dan nominalnya ditambah," katanya.
Pemberian insentif untuk guru ngaji, guru madrasah diniyah, dan pengasuh pondok pesantren senilai Rp 205 miliar di APBD 2019.
Anggaran untuk guru ngaji ini baru pertama kali ada, yang menyasar 171.131 ustadz dan ustadzah.
- Pemkot Semarang Bakal Pantau Parkir Liar Melalui ETLE Mobile
- Antisipasi Kecelakaan Pemudik, Sekda Pemprov Jateng Titahkan Awasi Ramp Check
- 11 CPNS Penyandang Disabilitas Diterima Pemkot Semarang Melalui Formasi Khusus