Kurs rupiah yang kian melemah karena pelaku pasar keuangan tidak percaya lagi dengan kemampuan tim ekonomi Jokowi-JK.
- Survei Elektabilitas Pilgub Jawa Tengah Beda Tipis Antar Calon, Pengaruhkah Ke Hasil Pilkada 2024 Nanti?
- Nasdem: Jokowi Menang Pilpres Jika Berduet Dengan Calon Non Parpol
- Daftar Sepaket Bacabup-wabup Lewat PKB, Bejo Sapto Priyono dan Sodik Panaskan Pilbup Batang 2024
Baca Juga
Begitu jelas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi nilai tukar rupiah yang menembus angka Rp 14.000.
"Paling pertama sebabnya para pelaku ekonomi di pasar keuangan internasional sudah enggak percaya sama pemerintahan Joko Widodo," tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/5).
Meski demikian, anak buah Prabowo Subianto ini menilai masih ada kesempatan untuk Jokowi memperbaiki keadaan tersebut.
Jalan keluar dari pemerintah untuk menekan pelemahan nilai tukar rupiah adalah dengan melakukan reshuffle kabinet. Perombakan kabinet harus fokus pada tim ekonomi pemerintah.
"Belum terlambat. Kalau Joko Widodo mau ubah tim ekonominya di kabinet, kurs rupiah bisa menguat," pungkasnya.
- Zulhas Terang-terangan Puji Kepintaran Gibran Melebihi Profesor
- Pemadaman Listrik dan Salah Input Warnai Rekapitulasi Suara di Kecamatan Argomulyo
- Gagasan Soal Kesehatan Mental Hanya Ditawarkan oleh Ganjar Pranowo