Gelaran pemilihan walikota Solo pada Desember 2020 mendatang dimungkinkan hanya ada satu calon tunggal. Ya, pasangan
- PAN: SBY Sudah Tunjukkan Posisinya
- Sudirman Said Yakin JK Tidak Berambisi Lagi Maju Di Pilpres
- Ketua DPD PKS Karanganyar Sebut Hasil Debat Tentukan Pilihan Masyarakat
Baca Juga
Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa diusung PDIP yang memiliki mayoritas kursi di DPRD Solo.
PDIP Solo raih perolehan 30 kursi DPRD Solo. Ditambah dukungan dari Partai Gerindra sebanyak 3 kursi. Total ada 33 kursi yang dikantongi pasangan Gibran-Teguh. Sehingga peluang dari partai lain semakin sulit untuk melawan paslon PDIP.
Meski ada pasangan lain dari jalur independent, Bagyo Wahyono - FX Supardjo yang saat ini sedang berjuang keras agar lolos tahapan verifikasi faktual. Namun berbagai kalangan pesimis untuk bisa lolos. Meskipun lolos banyak yang beranggapapan hanya sebagai calon boneka untuk menghindari kotak kosong.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo saat dimintai komentarnya bahwa pilkada Solo berpotensi melawan kotak kosong, menanggapinya dengan santai. Meski belakangan kampanye kotak kosong mulai berseliweran di media sosial.
Menurutnya PDIP tidak pernah mempermasalahkan nanti ada lawan atau tidak ada lawan. Yang pasti partainya akan bekerja keras merebut kemenangan di Pilkada 2020 siapa pun yang harus dihadapi nantinya.
"Semua tetap kerja keras untuk memastikan kemenangan pasangan Gibran - Teguh," jelas Rudi begitu dirinya biasa disapa, Jumat (7/8).
Menurutnya mesin partai sudah mulai dipanaskan untuk pemenangan Pilwalkot Solo. Konsulidasi dari anak ranting hingga DPC digelar secara maraton, termasuk pembentukan tim pemenangan paslon mulai dari DPC sampai anak ranting.
Semua anggota PDIP Solo sudah sepakat memenangkan Gibran-Teguh. Semua nyambut gawe (kerja). Berarti ada komitmen untuk bekerja. Meskipun nanti kondisi pilkada ada lawan maupun tidak ada lawan tetap bekerja.
"Ada lawan ya bekerja, tidak ada lawan ya bekerja. Harus menang maksimal. itu perintah partai bukan perintah saya,"tegasnya.
Sementara itu terkait adanya gerakan untuk mengkampanyekan kotak kosong, menurutnya tidak ada masalah. Dirinya hanya bertanggungjawab untuk mengurus partainya saja, PDI Perjuangan.
"Ya ndak masalah (kampanye kotak kosong), tapi PDI perjuangan tetap jalan. Lo saya tanggungjawabnya di PDI Perjuangan, aku ya ngurus PDI Perjuangan to. Wong ana UU-nya, calon tunggal boleh kok," pungkas Rudi.
- Edi Sayudi, Pendaftar Pertama di Desk Pilkada Gerindra
- Jumlah TPS Untuk Pilkada 2024 Berkurang Dibandingkan Saat Pileg, Ini Alasannya
- Pilgub Jateng Makin Dekat, Pengamat: Pemimpin Muda Banyak Diidam-idamkan Masyarakat