Perusahaan Nestlé Indonesia memastikan akan membangun pabrik barunya di Kabupaten Batang, sekaligus perluasan tiga pabriknya.
- Inovasi Motif Jadi Kunci Batik Tulis Tetap Eksis
- Lulusan SMA/SMK Capai 15.000 Lebih, Job Fair Hadirkan 11.000 Lowongan
- Pastikan Penyaluran Tepat Sasaran, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Tinjau Langsung Penyaluran LPG di Semarang
Baca Juga
Perusahaan Nestlé Indonesia memastikan akan membangun pabrik barunya di Kabupaten Batang, sekaligus perluasan tiga pabriknya.
Pabrik tersebut akan berdiri di atas tanah seluas 20 hektar, di Kawasan Industri (KI) Batang Industrial Park (BIP) yang berada di Sigayung, Kecamatan Tulis.
Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadalia langsung meresmikan groundbreaking atau peletakkan batu pertama.
Nestlé Indonesia merealisasikan investasi sebesar US$220 juta atau setara Rp3,14 triliun (kurs Rp14.285) untuk pembangunan pabrik pengolahan susu Bandaraya dan perluasan tiga pabrik tersebut.
Hal itu sebagai kelanjutan dari komitmen investasinya sebesar US$ 100 juta pada 2019 lalu.
"Khusus Nestle saya apresiasi (investasinya), bukan masalah nilainya (investasi) itu. Tapi bekerja sama dengan peternak peternak di daerah yang kemudian hasilnya menjadi bahan baku," katanya, Kamis (20/5).
Ia menyebut pabrik Bandaraya memang hanya menyerap tenaga kerja secara langsung 200 pekerja.
Namun, jumlah pekerja tidak langsung (peternak sapi perah) bisa mencapai ribuan.
Bahlil membayangkan jika satu rumah tangga punya empat ekor sapi, maka ribuan rumah tangga bisa mendapat multiplayer effect.
Nestlé Indonesia akan bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Batang untuk mengembangkan peternakan sapi perah di Batang.
"Pola kerja sama antara investor dengan pelaku usaha di daerah tempat berinvestasi inilah yang menjadi fokus Kementerian Investasi/BKPM," tuturnya.
Presiden Director PT Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar mengatakan pabrikan akan memprodukai berbagai produk susu cair dan minuman siap konsumsi.
Perkiraannya, pabriknya selesain dibangun dan produksi pertamanya pada 2023.
"Pabrik baru akan menggunakan teknologi canggih serta ramah lingkungan tertinggi. Pabrik baru juga memakai persyaratan halal," jelasnya.
Setiap hari, Nestlé Indonesia membeli lebih dari 750.000 liter susu segar dari 26.000 peternak sapi perah.
Jumlah itu yang tergabung di 42 koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar bagi pabrik Kejayan di Jawa Timur.
"Sekitar Rp 4.6 milyar dibayarkan setiap hari, kepada para peternak sapi perah di pedesaan," tuturnya.
Ganesan mengatakan investasi merupakan komitmen jangka panjangnya di Indonesia.
Hal itu sejalan dengan strategi untuk meningkatkan produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumenyang semakin meningkat.
Groundbreaking juga dihadiri Phillipe Strub selaku Wakil dubes Swiss, pemerintah provinsi Jawa Tengah dan Bupati Batang Wihaji.
Acara itu juga meresmikan perluasan fasilitas di tiga pabrik lainnya yaitu pabrik Nestlé Indonesia di Karawang (Jawa Barat), Kejayan-Pasuruan (Jawa Timur) dan Panjang (Lampung).
- Sejumlah Pimpinan Rumah Sakit Kunjungi Pabrik Sido Muncul
- Pertamina Patra Niaga JBT Lepasliarkan Penyu Lekang, Jaga Ekosistem Laut Cilacap
- Jelang Lebaran, Pj Wali Kota Tegal Kolab Dengan Bank Indonesia Sidak Di Pasar Kejambon