Gubernur Ganjar Ajak Diaspora Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Gubernur Ganjar Pranowo mengajak keseriusan para perantau Jawa Tengah sedang berada di luar untuk ikut peduli dengan tanah kelahirannya sehingga kemiskinan ekstrem segera terentaskan.


"Kita ajak teman-teman diaspora untuk membantu kabupatennya masing-masing sehingga kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah ini bisa segera teratasi. Kita bisa contoh percepatan pak Presiden dalam sertifikasi tanah. Kalau tidak ada percepatan, bisa saja sertifikasi tanah selesai 100 tahun," katanya saat rapat koordinasi melalui zoom meeting dengan seluruh Pemerintah Kabupaten/ Kota di Jateng dengan agenda Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PKE) secara virtual, Rabu (7/6). 

Gubernur mengatakan, pengentasan kemiskinan harus dilakukan bersama-sama seluruh pihak dengan percepatan komprehensif. Dirinya menggambarkan percepatan sertifikasi tanah dilakukan secara cepat dan tepat bisa dilakukan pula untuk percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.

Gubernur menyoroti beberapa variabel yang harus diintervensi pemkab/ kota di Jateng seperti Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), listrik, Anak Tidak Sekolah (ATS), jamban dan stunting. Gubernur menyampaikan kegembiraannya terkait intervensi penanganan stunting yang mencapai 100 persen termasuk Kabupaten Purbalingga.

"Saya senang intervensi stunting mencapai 100 persen. Kami mendorong variabel lain juga digenjot agar target segera tercapai," ujarnya.

Gubernur juga meminta optimalisasi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang berada di sekitar kabupaten/ kota di Jateng. Tak hanya itu, Gubernur Ganjar Pranowo juga meminta desain penganggaran baik APBD perubahan 2023 maupun APBD murni 2024 lebih menyasar kepada pengentasan kemiskinan ekstrem.

"Saya kira masih mampu untuk mencapai itu. Kita bisa mendesain APBD dan petakan juga kebutuhan intervensi agar lebih mengena," ungkapnya.