Gubernur Jateng Dipastikan Ikut Lari Bareng 11 Ribu Peserta Borobudur Marathon 2019

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Ganjar Pranowo dipastikan ikut memeriahkan event tahunan itu.


Tak hanya meramaikan di bangku VIP, keduanya dipastikan ikut menjadi peserta dalam ajang Borobudur Marathon 2019.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinung N Rachmadi mengatakan, Ganjar akan berlari bersama 11.000 peserta.

Dari jumlah itu, terdapat 350 pelari internasional dari 35 negara.

"Jumlah peserta dari internasional memang meningkat dibanding tahun lalu. Tahun lalu hanya sekitar 150 peserta mancanegara, sementara tahun ini menjadi 350 peserta dari 35 negara," kata Sinung, Sabtu (16/11).

Dia menerangkan, bertambahnya jumlah pelari dari luar negeri akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Dari survei pelaksanakan Borobudur Marathon sebelumnya, perputaran uang saat even tersebut tiap tahun terus meningkat.

"Pada perhelatan pertama 2017, tercatat perputaran uang di Magelang sebesar Rp17 miliar. Jumlah itu naik menjadi Rp29 miliar pada perhelatan Borobudur Marathon 2018 lalu. Dengan semakin banyaknya peserta asing tahun ini, dipastikan perputaran uang itu akan semakin bertambah," tegasnya.

Sementara itu, pihak penyelenggara Borobudur Marathon 2019, Budiman Tanuredjo menambahkan, gelaran tahun ini ditargetkan menjadi lomba marathon terbaik di Indonesia.

Pihaknya juga sedang mengejar target agar Borobudur Marathon mendapat sertifikasi internasional.

"Besok (saat perlombaan) akan diumumkan terkait sertifikasi internasional itu. Sebenarnya kalau dari sisi peserta, Borobudur Marathon sudah layak disejajarkan dengan event marathon internasional lainnya," kata dia.

Memang membutuhkan campur tangan banyak pihak untuk menjadikan Borobudur Marathon sekelas dengan Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan lainnya. Pemerintah pusat diharapkan ikut membantu mewujudkan harapan itu.

"Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya lebar jalan, keamanan, hospitality dan lain sebagainya. Tidak bisa kalau hanya pemerintah daerah, pusat harus turun tangan membantu," tegasnya.