Gunakan Pakaian Adat Jawa, Pengacara Sekaligus Penggiat Budaya Ini Maju Dalam Kontes Pilwalkot Solo

Pengacara Muda Solo, Kusumo, Memberikan Keterangan Kepada Wartawan Usai Pengembalian Formulir Pendaftarannya Untuk Maju Mengikuti Pemilihan Wali Kota Solo. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Pengacara Muda Solo, Kusumo, Memberikan Keterangan Kepada Wartawan Usai Pengembalian Formulir Pendaftarannya Untuk Maju Mengikuti Pemilihan Wali Kota Solo. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Pengacara muda kota Solo yang juga penggiat budaya, Bandoro Raden Mas (BRM) Kusumo Putro, mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wakil wali kota (Cawawali) Solo di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo, Sabtu (11/05) ini.


Diantar rombongan pendukungnya, suasana yang kental dengan budaya memeriahkan suasana di sekretariat PDI-P di Kampung Sewu Solo. Kusumo terlihat menggunakan baju lurik yang dilengkapi dengan ikat kepala khas Jawa.

"Pakaian lurik itu sebagai simbol rakyat kecil. Baju lurik itu juga simbol untuk mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus selalu memikirkan nasib rakyatnya,” ucap Kusumo.

Dengan lantunan gending Jawa dan dilanjutkan dengan sholawatan, Kusumo diterima langsung oleh Ketua Tim Penjaringan DPC PDI-P Kota Solo, Paulus Haryoto.

"Saya mantap mendaftar sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P. Berkas sudah diterima Pak Paulus. Semoga bisa menjadi awal yang baik," jelas Kusumo.

Kusumo mengaku dirinya legowo dan berjiwa besar dan berlapang dada andai kata nanti rekomendasi tidak jatuh pada darinya. Perjuangannya tidak akan berhenti. 

Bahwa apa yang menjadi ide, gagasan dirinya untuk membangun kota Solo akan dititipkan kepada siapa pun sosok yang mendapat rekomendasi.

Banyak program unggulan yang digagasnya untuk lebih memajukan kota Solo. Seperti pengentasan kemiskinan bagi warga kota Solo dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyaknya bagi warga asli Kota Solo. Kemudian memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semaksimal mungkin.
"Ada ratusan ribu pelaku usaha UMKM yang perlu kita dorong. Seperti memberikan sarana prasarana baik tempat, modal, sarana prasarana maupun pelatihan gratis," paparnya. 

Kemudian untuk pendidikan yang baik dengan memaksimalkan jumlah sarjana. Minimal S1 bagi masyarakat keluarga kurang mampu di kota Solo sebagai jalan menuju Kota Solo sebagai Kota Sarjana di Indonesia

Dirinya berharap siapapun nanti yang akan mendapat rekomendasi dari DPP PDIP, bisa membangun Kota Solo sebagai kota modern dengan keanekaragaman budayanya. 

"Terkait rencana program yang telah disusun akan saya titipkan kepada mereka yang mendapat rekomendasi," tandasnya.  

Selain komunitas budaya, beberapa perwakilan dari Pedagang Kaki Lima (PKL), organisasi kemasyarakatan (Ormas), sanggar seni, dan pelaku UMKM juga ikut mengantar sosok yang ramah dan murah senyum tersebut.

Paulus Haryoto mengatakan berkas pendaftaran milik Kusomo telah diterima. Selanjutnya akan dilakukan survei internal bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo oleh internal partai. 

"Setelah melakukan survei internal, langsung kami kirimkan ke DPP PDI-P," pungkas Paulus.