Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta pemerintah daerah di 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah melakukan pembaruan data kemiskinan.
- Ratusan Massa Grobogan Gelar Aksi Bela Palestina
- Pemkot Salatiga Diminta Sediakan Koleksi untuk Taman Bacaan Masyarakat
- Mulai Kamis (1/2) ini, ASN Pemkot Magelang Terapkan Jam Kerja Baru
Baca Juga
Gus Yasin mengungkapkan, data kemiskinan di wilayah Jawa Tengah sempat mengalami error hingga mencapai 40%.
"Ini juga pernah terjadi di Jawa Timur. Makanya, kami minta pemda masing-masing wilayah lakukan pembaruan data kemiskinan," kata Gus Yasin, Sabtu (4/1).
Kata dia, data kemiskinan diperlukan saat ini agar pemerintah dapat melakukan intervensi memangkas kemiskinan secara tepat.
Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah program 'Satu OPD Satu Desa Miskin'.
Dia mencontohkan, di daerah Banjarnegara dan Wonosobo ada pendampingan yang dilakukan OPD.
sehingga memberikan dampak penurunan angka kemiskinan secara signifikan.
"Awalnya dari data kami terdapat 400 KK miskin. Setelah dilakukan pendampingan oleh OPD angka KK miskin turun drastis. Updatenya bisa sampai 130an," katanya.
Lebih jauh, Gus Yasin mengatakan penurunan kemiskinan di Jateng menunjukkan tren positif dari tahun 2015 ke tahun 2019.
Di tahun 2019, kemiskinan di Jateng berada pada angka 10,80.
"Tahun 2020 akan kami turunkan hingga pada 9,8. Perhatian pemerintah terus berikan hingga tingkat desa dengan pendampingan OPD tadi," ujarnya.
Untuk percepatan penanggulangan kemiskinan, OPD tidak hanya mendampingi desa di 14 kabupaten zona merah kemiskinan. Namun di kabupaten/ kota secara keseluruhan.
- Keluarga Nasabah BMT An-Naba Pekalongan Alami Intimidasi Usai Adukan Kasus ke Disperindagkop UMKM
- Harlah Fatayat NU, Ahmad Lutfi: Dukung Perempuan Berdaya
- Pemprov Jawa Tengah Siap Antisipasi Kedatangan Pemudik