Habib Ja'far al Kaff meninggal dunia di Samarinda, Kalimantan Timur.
- Tujuh Tokoh Purworejo Terima HPN Award 2025 sebagai Tokoh Peduli Pers
- Bantuan 10 Ribu Paket Beras dari Buddha Tzu Chi Bagi Warga Terdampak Pandemi Covid-19
- Umumkan 18 Calon Anggota, Kedepan Dewan Pers Bakal Lebih Hegemonik
Baca Juga
Hanya beberapa jam setelah Twitter secara permanen menutup akun @realDonaldTrump, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak bisa dibungkam begitu saja.
Dia bahkan mengatakan akan membuat platform baru.
Trump mulai men-twet lewat akun @POTUS, mengklaim bahwa raksasa media sosial andalannya itu telah berkonspirasi dengan musuh politiknya untuk membungkamnya.
Hampir seketika, Twitter menghapus serangkaian tweet, Trump mencerca perusahaan teknologi, Demokrat, yang dia sebut sebagai 'radikal'.
"Saya memperkirakan hal ini akan terjadi. Kami telah bernegosiasi dengan berbagai situs lain, dan akan segera mengumumkan secara besar-besaran. Sementara kami juga melihat kemungkinan untuk membangun platform kami sendiri dalam waktu dekat. Kami tidak akan dibungkam!" kata Trump, seperti dikutip dari Live Mint, Sabtu (9/1).
"Twitter bukan tentang PIDATO GRATIS. Semuanya tentang mempromosikan platform Kiri Radikal di mana beberapa orang paling kejam di dunia diizinkan untuk berbicara dengan bebas," tambah Trump.
Tak lama cuitan tersebut sudah hilang dan tidak dapat diakses lagi.
Twitter menangguhkan akun Trump pada Jumat (9/1) pagi, dengan alasan risiko kekerasan lebih lanjut, seperti dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun itu karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut," katanya dalam sebuah pernyataan.
- TV Analog Berhenti, Kementerian Kominfo Berikan Bantuan STB Bagi Rumah Tangga Miskin
- Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Solo Bersihkan Lingkungan
- Kodim Purworejo Jadi Motor Pemugaran Rumah Warga yang Terkena Stroke