Hadapi Covid-19, Fakultas Psikologi UKSW Buka Layanan Konseling Gratis

Dilatarbelakangi kondisi rasa cemas menghadapi situasi pandemi Covid-19, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui Pusat Layanan Psikologi (PLP) membuka layanan konseling online gratis untuk masyarakat.


Dosen Fakultas Psikologi UKSW Sri Aryanti Kristianingsih MPsi Psi  mengatakan, pandemi covid-19 yang menyebar ke seluruh penjuru dunia saat ini memiliki dampak dalam hal kesehatan, ekonomi dan juga sosial. Tak terkecuali di Kota Salatiga.

"Adanya pemberlakukan sosial dan physical distancing selama beberapa minggu ini ternyata juga berdampak tidak hanya secara fisik, tetapi juga kejiwaan. Salah satu dampat psikis yang ditimbulkan yakni cemas menghadapi situasi seperti sekarang ini," kata Aryanti Kristianingsih, Rabu (8/4/2020).

Kondisi tersebut, dinilainya sebuah respon yang wajar ketika seseorang menghadapi situsi seperti ini. Hal ini bisa menjadi masalah ketika kecemasan yang dialami berlebihan.

"Kecemasan yang berlebihan justru bisa menjadi pemicu timbunya sakit," ujarnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui Pusat Layanan Psikologi (PLP) mencoba membantu masyarakat dengan membuka layanan konseling online gratis untuk masyarakat.

"Sedikitnya ada 10 dosen yang melayani konseling online ini. Konseling online dilayani lewat aplikasi whatsapp, baik melalui whatsapp chat, voice call dan juga voice note," paparnya.

Masyarakat umum, ungkapnya, dapat memanfaatkan layanan ini setiap hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 09.00 sampai 20.00 WIB.

"Layanan ini kami berikan sebagai bentuk kepedulian fakultas untuk masyarakat umum. Kami ingin membantu masyarakat agar dapat mengatasi kecemasannya dalam menghadapi pandemi ini," imbuh Sri Aryanti yang juga Kepala PLP UKSW ini.

Hingga kini, konseling online ini yang telah berjalan sejak akhir Maret 2020 itu direspon positif masyarakat.

Terbukti, mereka yang bertanya tidak hanya dari Salatiga saja.  Layanan konseling ini juga dipakai masyarakat di luar Salatiga dan dari berbagai kalangan juga.

"Umumnya mereka sharing tentang cemas terpapar Covid-19, kebosanan karena sekolah online dari rumah dan juga work from home," terang Sri Aryanti.