DPP Partai Hanura menghimbau agar partai pendukung Joko Widodo bisa akur dan tidak mempersoalkan siapa yang cocok memimpin koalisi saat Pilpres 2019 nanti.
- Menyambut Pemilu: Tabligh Akbar Sebagai Upaya Menghindari Perpecahan Masyarakat Karanganyar
- Dico Maju Pilwakot Semarang, Mas Ade Piye? Ade Bhakti: Tenang, Kita Teman Kok
- Belum Pikirkan Cagub, Golkar Jateng Konsentrasi Pileg dan Pilpres
Baca Juga
Waketum Hanura Benny Pasaribu menilai fokus utama koalisi adalah menangkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu hingga dua periode. Bukan berebut pengaruh sebagai pemimpin koalisi.
Dalam pandangannya, pasca Pilkada 2018, partai Golkar dan PDIP terkesan sedang berebut pengaruh sebagai pengendali koalisi. Harusnya dua partai besar tersebut bisa memberi kontribusi yang signifikan.
"Dalam hal Pilpres, kita belum bisa memastikan apakah PDIP atau Golkar akan memberikan kontribusi signifikan pada kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019," kata Benny lewat pesan elektronik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, (1/7).
Benny menambahkan hasil hitung cepat Pilkada 2018 ini, Golkar yang memiliki kemenangan lebih banyak ketimbang PDIP semakin menunjukan geliatnya sebagai motor utama pemenangan Jokowi di 2019.
Menurutnya sinyal Golkar ingin merebut pengaruh sudah banyak yang memprediksikan. Bahkan ada yang menganalisa agar PDIP tak lagi majukan Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang.
Oleh sebab itu, menurut saya, semua partai pendukung Jokowi dalam Pilpres perlu merapatkan barisan untuk mengatur strategi pemenangan Jokowi dalam pilpres 2019," terang Benny.
Ia memberi pesan agar para partai pendukung Jokowi jangan saling serang, baik dalam permasalahan cawapres maupun hasil Pilkada 2018 ini.
Pasalnya, antara PDIP dengan Golkar beberapa waktu lalu sempat bersitegang terkait Pilkada Jatim. Hal ini lantaran kedua partai mengusung kandidat yang berbeda. Keduanya sama-sama mengklaim telah mendapat dukungan dari Jokowi.
Benny mengimbau agar persoalan seperti itu diselesaikan dengan musyawarah mufakat dan tidak melebar akar konfliknya.
"Semua itu tergantung kesepakatan. Pasti bisa bermusyawarah untuk mufakat," pungkasnya.
- Prabowo-Gibran Menang, Sudaryono Didesak Maju Pilgub Jateng
- Daftar Walkot Solo, Teguh Prakosa Siap 'Bersaing' dengan Tiga Kader Internal PDIP Lainnya
- Vivit-Uman Minta Restu Gus Idror dan Gus Baha