Harga Cabai Makin 'Pedas', Pedagang Kurangi Stok

Beberapa hari belakangan ini harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Karanganyar mengalami kenaikan drastis. Harga cabai saat ini tembus di kisaran harga Rp110.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga cabai di angka Rp.50.000 per kilogram


Beberapa hari belakangan ini harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Karanganyar mengalami kenaikan drastis.Harga cabai saat ini tembus di kisaran harga Rp110.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga cabai di angka Rp.50.000 per kilogram

Pantauan RMOL Jateng, kenaikan harga yang cukup tinggi ini terjadi sejak seminggu belakangan ini. Karti (50) pedagang pasar Jungke Karanganyar menuturkan, awalnya harga cabai masih Rp50.000 per kilogram.

"Namun dalam dua minggu setiap hari mengalami kenaikan dan hari ini harganya sudah diatas Rp. 100 ribu," ungkapnya, Sabtu (6/3).

Dirinya mengaku meski harga cukup tinggi untuk pasokan cabai ke pasar tidak ada kendala. Dirinya membeli cabai rawit merah dari pedagang besar, Rp100.000 per kilogram.

"Untuk pasokan memang lancar, masalahnya adalah harga cenderung naik terus," ujarnya.

Imbas dari naiknya harga cabai membuatnya juga mengurangi pasokan cabai di kiosnya. Apalagipermintaan pembeli ikut menurun.

"Saya gak berani stok banyak. Rata- rata pembeli belanja cabai belinya sedikit. Eceran Rp.5000 jarang yang beli kiloan. Pedangang juga beli paling sekilo," keluhnya.

Keterangan dari pemasok menurut Yanti, kenaikan harga cabai ini lebih disebabkan ketersediaan cabai dari para petani berkurang.

"Banyak hasil panen petani gagal karena cuaca ekstrim. Banyak yang rontok dan busuk," lanjutnya.

Sementara itu Agus, warga Matesih pedagang bubur ayam motor keliling mengaku, dalam satu hari dia menghabiskan sekitar 1 kilogram cabai rawit merah. Biasanya satu kilo untuk dua hari.

"Karena cabai melonjak terpaksa jumlahnya dikurangi. Dan sambel juga tidak pekat karena cabai mahal. Untungnya, pelanggan juga mau mengerti," pungkasnya. [sth]