Replika Sheikh Zayed Grand Mosque Jadi Tujuan Wisata Religi di Solo

Masjid hibah dari pangeran Uni Emirat Arab (UEA) resmi dibangun.


Masjid hibah dari pangeran Uni Emirat Arab (UEA) resmi dibangun.

Ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi yang terletak di lahan seluas 2,9 hektare di bekas Depo Pertamina Gilingan, Banjarsari, Solo.

Masjid ini merupakan replika atau miniatur dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang dibangun dengan dana sekitar Rp5,7 triliun.

Menteri Energi UEA Suhail Al Mazroui dalam sambutannya mewakili keluarga pangeran UEA sampaikan agar masjid ini pembangunannya sama persis atau mendekati dengan masjid yang ada di Abu Dhabi.

Masjid tesebut memiliki desain sangat istimewa bukan hanya tempat ibadah tapi juga menjadi destinasi wisata religi.

"Sayapun berharap semoga masjid yang dibangun disini bukan hanya mencerminkan ketinggian dari arsitek bangunan tapi juga bisa menjadi tujuan wisata religi yang membanggakan," ucapnya Sabtu, (6/3).

"Nantinya masjid ini akan didedikasikan kepada seluruh umat Islam dan dikelola oleh pemerintah RI," ungkap Menteri RI Yaqut Cholil Qoumas.

Masjid ini juga menjadi monumen persahabatan antar kedua negara, Indonesia dan Persatuan dan Uni Emirat Arab. Ke depan, masjid ini akan menjadi salah mercusuar syiar Islam di Nusantara dan simbol moderasi beragama dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan keadilan sosial.

Selain masjid, Putra Mahkota Kerajaan UEA juga menyumbangkan pembangunan Islamic Center sebagai pusat kajian Islam.

Adapun, Pemerintah Kota Solo telah menyediakan lahan seluas 3,4 hektare di dekat kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Setelah peletakan batu pertama pembangunan masjid Menteri Energi UEA, Suhail Al Mazroui dan rombongan juga meninjau lokasi yang rencannya akan dibangun Islamic Center.