Hari ke 7 Almarhum Sri Ruwiyati, Ribuan Masyarakat Hadiri Doa Bersama di Alun-alun Banjarnegara

Doa bersama hari ke 7 meninggalnya Almarhum Hj. Sri Ruwiyati, di Alun-alun Banjarnegara. Arief/RMOLJateng
Doa bersama hari ke 7 meninggalnya Almarhum Hj. Sri Ruwiyati, di Alun-alun Banjarnegara. Arief/RMOLJateng

Ribuan elemen masyarakat dari berbagai Daerah yang ada di Kabupaten Banjarnegara, menghadiri doa bersama meninggalnya almarhum Hj. Sri Ruwiyati yang ke 7 hari.

Doa bersama yang diadakan di Alun-alun Banjarnegara tersebut, dipimpin langsung oleh Gus Faisol selaku pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Mantrianom, Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. Kamis (3/10) malam.

Diketahui, (Alm) Hj. Sri Ruwiyati merupakan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah sekaligus Anggota DPR Provinsi Jawa Tengah terpilih periode 2024-2029.

Doa bersama tersebut dihadiri langsung oleh putra dari alm Hj. Sri Ruwiyati, dr. Bugar Wijiseno calon Bupati Banjarnegara. 

Selain itu, hadir juga Wakil Bupati Banjarnegara, Fahmi Umar Irawan, segenap relawan, sejumlah tokoh agama dan masyarakat serta warga dari sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Banjarnegara.

Doa bersama yang diadakan di Alun-alun Banjarnegara ini, bukan bentuk Politik di masa jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banjarnegara Tahun 2024.

Menurut Agung Prabowo, selaku ketua panitia menyampaikan kegiatan doa bersama digelar di dua tempat yakni di rumah duka Desa Karangtengah dan Alun - alun Banjarnegara.

"Ini adalah upaya kita untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah yang dikenal dekat dengan wong cilik. Dengan doa ini diharapkan beliau husnul khotimah dan mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT," ujarnya.

Senada juga disampaikan Imam Naf'an, seorang tokoh masyarakat Banjarnegara sekaligus penggagas kegiatan doa bersama ini.

"Banyak yang telah diperbuat oleh Almarhumah Hj Sri Ruwiyati untuk kebaikan masyarakat Banjarnegara. Semoga budi baik beliau mendapat pahala berlipat dari Allah SWT dan selalu dikenang oleh masyarakat Banjarnegara," ungkapnya.

Imam Naf'an mengaku sangat sedih, apalagi beliau meninggal dunia saat putranya, dr Bugar Wijiseno tengah berjuang dalam kontestasi Pilkada Banjarnegara.