Hari Angkutan Umum Kota Semarang yang berlangsung sejak kemarin dan akan diadakan setiap Selasa dalam satu bulan ke depan, membawa dampak positif bagi Trans Semarang. Pasalnya, penumpang BRT Trans Semarang pada Selasa kemarin meningkat 2000 penumpang dibanding hari Selasa sebelum ada peringatan Hari Angkutan Umum.
- Komunitas Tembang Kenangan Brebes: Eksistensi Penggemar Lagu Lawas Lintas Generasi
- Salatiga Targetkan Legalisasi Aset Sebanyak 1.400 Bidang
- DIPA Polres Semarang Tahun 2023 Naik 4.45 Persen
Baca Juga
Hari Angkutan Umum Kota Semarang yang berlangsung sejak kemarin dan akan diadakan setiap Selasa dalam satu bulan ke depan, membawa dampak positif bagi Trans Semarang. Pasalnya, penumpang BRT Trans Semarang pada Selasa kemarin meningkat 2000 penumpang dibanding hari Selasa sebelum ada peringatan Hari Angkutan Umum.
Plt Kepala UPTD BLU Trans Semarang, Hendrix Setyawan mengatakan, jika program Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, terbilang berhasil untuk menaikan jumlah penumpang BRT Trans Semarang.
Dari data yang dihimpun, pada Selasa (8/6), terdapat 20.500 orang yang memilih BRT Trans Semarang untuk dijadikan moda transportasi. Dibanding hari Senin (7/6), penumpang BRT mencapai 19.000 penumpang.
"Setiap Senin memang penumpang kita banyak, tapi biasanya setelah hari Senin itu akan menurun, tapi dengan adanya Program Pak Wali, kemarin Selasa penumpang kita naik 2.000 penumpang dibanding Selasa minggu lalu," Kata Hendrix, saat ditemui RMOL Jateng, Rabu (9/6).
Sedangkan untuk transaksi non rupiah atau menukar botol plastik dengan satu kali tiket perjalanan tercatat ada sebanyak 116 transaksi. nantinya botol plastik hasil transaksi dari penumpang BRT akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, nanti akan didaur ulang disana," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sapto Adi Sugihartono mengatakan, terkait program penukaran botol plastik dengan tiket naik BRT Trans Semarang, nantinya botol plastik yang akan diserahkan kepada DLH akan diteruskan ke Bank Sampah untuk dikelola lagi lebih baik.
"Setelah kami kumpulkan kemudian akan diserahkan ke bank sampah di Kota Semarang. Dan kedepan, rencana pengumpulan botol plastik bisa diterima di samping loket BRT, untuk memudahkan warga menukarkan dengan tiket BRT," jelas Sapto.
Ke depan jika program penukaran botol dengan tiket BRT akan terus dilanjutkan, maka Bank Sampah nantinya bisa mengolahnya menjadi eco break atau dihancurkan untuk dijadikan biji plastik.
"Bisa juga sampah akan dikelola untuk didaur ulang, yakni untuk menjadi eco break, dibentuk hiasan bunga atau pohon dari sampah plastik yang berada di taman dekat kantor DLH, atau menjadi bentuk lainnya," ungkapnya.
Bank Sampah akan menukarkannya dengan tiket BRT dengan harga yang lebih murah, sehingga ada insentif untuk bank sampah dengan menerima botol plastik tersebut.
"Bank sampah akan membeli tiket BRT dengan harga selisih, ada subsidi dari Dishub, sehingga ada insentif untuk bank sampah," tandasnya. [sth]
- Pemudik: Waspada Pasar Tumpah Kerap Yang Timbulkan Kemacetan Di Wilayah Magelang
- Minat Tinggi, 94 Warga Kota Pekalongan Merantau ke Luar Negeri
- KAI Daop 4 Semarang Droping 265 Ribu Liter Air Bersih di Grobogan