Kantor dan perusahaan di Semarang, Selasa (16/04) ini sudah mulai kembali masuk seperti biasanya, setelah libur cuti bersama Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah.
- Peringatan Hari Otda Ke-29, Bupati Blora Dorong Tata Kelola Transparan Dan Akuntabel
- Wabup Purbalingga: Bansos Tak Boleh Salah Alamat
- Audiensi ADKASI Dan ADPSI Kepada Dirjen OTDA Kemendagri Demi Perkuat Sinergi Otonomi Daerah
Baca Juga
Ada yang spesial, di hari pertama ini, tradisi maaf-maafan juga dilakukan dengan sesama teman kerja untuk silaturahmi bersama layaknya halalbihalal keluarga.
Momen Lebaran masih terasa dan suasana silaturahmi penuh kebersamaan terjalin hangat dimana-mana, di berbagai kantor swasta mau pun pemerintah.
Menurut salah satu karyawan swasta yang berkantor di Jalan Pandanaran, Dini, setiap tahun walau pun tidak ada acara khusus silaturahmi di kantor, namun tiap Lebaran para karyawan inisiatif sendiri saling bermaaf-maafan.
"Kita sendiri, ya cuma salam-salaman. Biasa pas hari pertama ini untuk maaf-maafan dan silaturahmi. Tidak ada acara dari kantor. Momen Lebaran haruslah minimal silaturahmi se-ruangan atau teman-teman satu kantor," katanya.
Sementara, Ilham, PNS di lingkungan Balai Kota Semarang mengaku, di hari pertama ada silaturahmi halalbihalal yang wajib diikuti seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Acara hari pertama setelah libur Lebaran padat, sehingga para ASN harus membagi waktu antara pekerjaan serta acara silaturahmi dan sebagainya.
"Ada halalbihalal kantor, tapi pagi tetap kerja biasa. Lagipula hari pertama, pekerjaan menumpuk banyak sekali (dari-red) sebelum Lebaran. Dilanjutkan jadi harus bisa bagi waktunya," ucap dia.
Salah satu pekerja industri di Kaligawe, Wati, mengatakan bahwa agar dirinya tidak bosan saat kembali melanjutkan rutinitas kerja sesudah Lebaran, dirinya membawa cemilan-cemilan sisa Lebaran untuk dibawa untuk dimakan bersama teman-teman kerja.
Beberapa teman di tempat kerjanya, kata dia, juga sama, membawa jajanan demi 'ngirit' makan siang, dan bisa sambil ngemil ketika luang.
"Kue Lebaran kan masih sisa, 'tak bawa saja ke tempat kerja. 'Mayan buat gantiin makan siang, bisa buat nyemil juga biar nggak bosen. Kalau di perusahaan beda ya dengan kantor, karyawan di setiap divisi banyak sekali, jadi halalbihalal dilakukan atau tidak bukan jadi aturan operasional, bebas sendiri-sendiri masing-masing," kata dia.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak