Bandara Adi Soemarmo Solo terlihat sepi pada hari pertama, Kamis (6/5) pemberlakuan larangan mudik.
- HIPMI Resmi Dilantik: KEK Batang Butuh Pengusaha Muda, Peluang Investasi Terbuka Lebar
- Susahnya Cari Gas Melon di Batang, Warga Sampai Keliling hingga Pekalongan
- Peserta UMKM Gayeng 2023 Meningkat
Baca Juga
Bandara Adi Soemarmo Solo terlihat sepi pada hari pertama, Kamis (6/5) pemberlakuan larangan mudik.
General Manager Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan menyebut, pada hari pertama pemberlakuan peniadaan mudik tidak ada penerbangan di bandara Adi Soemarmo.
Dalam kurun waktu dari tanggal 6-17 Mei ada lima hari yang tidak ada penerbangan dari dan ke Solo.
"Yaitu pada tanggal 6, 10, 13,14,17 Mei," jelas Yani Ajat Hermawan.
Dia melanjutkan, tidak ada penerbangan ditanggal tersebut, maka jumlah penumpang di bandara Adi Soemarmo mengalami penurunan yang drastis. Penurunan penumpang dari Bulan April sampai tanggal 5 Mei sekitar10 persen.
"Untuk maskapai yang masih beroperasi selama masa peniadaan mudik hanya Garuda dan Citilink dengan rute Cengkareng-Solo-Cengkareng dan rencana hanya sekali penerbangan dalam satu hari," imbuhnya.
Selain pengurangan jam operasional mulai dari jam 09.00 â€" 17.00 WIB pihaknya juga akan mengurangi petugas selama tidak ada penerbangan.
"Untuk petugas front liner tetap standby dan siaga seperti AMC, Airport Rescue Fire Fighting (ARFF) juga dari Tower (Airnav)," tuturnya.
Meski ada masa peniadaan mudik, pihak Bandara tetap mendirikan posko terpadu yang fungsinya untuk koordinasi dengan Satgas Covid-19. Secara online posko terpadu tetap berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
"Adapun instansi yang terkait dalam posko terpadu adalah dari pihak bandara, Satgas, TNI AU, Kantor Karantina Pelabuhan (KKP) juga Polsek," pungkasnya.
- Pertamina: Terjadi Perubahan Pola Konsumsi di Jateng-DIY saat Momen Nataru
- Bengkel Modern Carfix Rambah Kota Pekalongan, Dilengkapi 5 Stall Service
- Lepas Tiga Kontainer Alas Kaki Asal Salatiga, Zulhas : Gangguan Pasar Dalam Negeri Ada Satgas