Unit Resmob Polrestabes Semarang terus mendalami kematian tidak wajar NPK anak perempuan usia 9 tahun yang merupakan warga Sedayu, Bangeatayu Wetan, Genuk Semarang pada Sabtu (19/3) sekira pukul 03.00 WIB.
Setelah dilakukan autopsi di RSUP Dr Kariadi diperoleh keterangan sementara bahwa korban meninggal dunia karena terdapat luka pada alat kelamin dan dubur serta kekurangan oksigen.
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Wendi Andranu mengatakan, bahwa paska pelaporan kematian tidak wajar yang dialami oleh NPK, pihaknya berkordinasi dengan instalansi forensik RSUP Dr Kariadi Semarang untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Namun saat itu jenasah korban sudah terlanjur dimakamkan pada hari Sabtu siang.
"Sabtu malam kurang lebih pukul 21.00 WIB makam NPK di kawasan Sedayu, Bangetayu Wetan kita bongkar dan dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Iptu Wendi menyebut, setelah dilakukan autopsi oleh ahli forensik rumah sakit ternyata ada sejumlah luka pada bagian tubuh yang merupakan tindak pidana.
"Korban kekurangan oksigen di samping ada luka di bagian vital dan anus. Untuk hasil resmi diauruh nunggu dari pihak rumah sakit,” imbuhnya.
Setelah mengetahui bahwa kematian korban disebabkan oleh tindak pidana, tim Resmob yang dipimpinnya langsung bergerak untuk memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk ayah kandung korban berinisial WD yang saat itu mengantar langsung ke RS Pantiwiloso Semarang hingga korban dinyatakan meninggal dunia.
- Tersangka Kasus Pembacokan di GBL Bertambah Satu Orang
- Pemuda Ini Tewas Setelah Nekat Lompat dari Lantai 6 Hotel Grand Candi Semarang