Hasil Urban Farming, KSW Karang Kebon Panen Lele Perdana

Berkebun Hebat yang digagas Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu sejak awal tahun 2020 lalu, berdampak positif pada masyarakat Kota Semarang yang telah mengikuti pelatihannya, mulai dari Urban Farming atau perkebunan di perkotaan hingga budidaya ikan di dalam kolam.


Berkebun Hebat yang digagas Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu sejak awal tahun 2020 lalu, berdampak positif pada masyarakat Kota Semarang yang telah mengikuti pelatihannya, mulai dari Urban Farming atau perkebunan di perkotaan hingga budidaya ikan di dalam kolam.

Salah satunya Kelompok Swadaya Masyarakat Karang Kebon yang berada di Kelurahan Sarirejo, yang mengadakan panen perdana budidaya lele yang disaksikan langsung oleh Mbak Ita, panggilan akrab Wakil Wali Kota Semarang itu, Minggu (31/1/2021).

Bibit lele yang diberikan Mbak Ita sejak bulan September 2020 sebanyak 1.200 ekor, berkembang biak dengan baik di tangan kelompok tani yang diinisiasi oleh Aris Wardhana.

Menurut Mbak Ita, Urban Farming ini adalah salah bentuk tujuan dari Pemerintah Kota Semarang untuk bisa mendukung kegiatan masyarakat serta memberdayakan masyarakat dari segi perekonomian.

"Pemerintah kota akan selalu mendukung apa yang telah dilakukan seperti kolam lele atau urban farming di kalangan masyarakat Kota Semarang, terlebih lagi di masa pandemi, agar bisa memulihkanperekonomian di tingkat RT atau RW. Pemkot nanti akan beri pelatihan atau bibit untuk support warga," ungkap Mbak Ita, usai panen lele bersama warga, Minggu (31/1).

Lele yang dibudidaya sejak bulan September lalu, benar-benar bisa dirasakan manfaatnya bagi penduduk sekitar.

Karena sebelum panen raya di gelar, lele yang telah dewasa sudah diperjualbelikan kepada masyarakat terutama pengusaha warung makan hingga penjual sayur keliling, karena harga yang diberikan lebih rendah dari harga pasaran.

"Alhamdulilah sekarang ini dengan adanya pelatihan berkebun hebat, Kelompok Swadaya Masyarakat atau kelompok tani perkotaan ini sudah sampai 350 kelompok. Namun memang kelompok ini tidak bisa berdiri sendiri atau begitu selesai pelatihan langsung ditinggalkan, sehingga dinas terkaitjuga harus terus menerus melakukan pendampingan karena kegiatan ini kan dinamis mulai dari pertanian hingga perikanan jadi nantiinginnya dinas terkait bisa berkolaborasi untuk membuat masyarakatlebih berdaya," paparnya.

Dalam acara panen raya, Mbak Ita juga membagikan bibit-bibit tanaman, tujuannya agar warga bisa memanfaatkannya untuk pemenuhan gizi harian keluarga.

Mbak Ita juga berharap dari apa yang telah diajarkan melalui kegiatan berkebun hebat mulai dari pertanian hingga perikanan, kedepannya masyarakat bisa lebih kreatif dengan memberdayakan apa yang ada disekitarnya.

"Nanti untukpemberdayaan masyarakatnya sebenarnyalele ini kan bisa dibuatabon atau makanan lain jadi nanti bisa dari Dinas Ketahan Pangan untuk bisa mensupport pelatihan-pelatihannya, sehingga dari hulu kehilir akan tersinkronisasi dan manfaatnyaakan semakin lebih baik," tandasnya.