Hendi Komitmen Dukung Pengembangan Kesenian Wayang Potehi

Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menghadiri peluncuran mobil wayang Potehi yang disebut GO POT.


Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menghadiri peluncuran mobil wayang Potehi yang disebut GO POT.

Bertempat di Gedung Rasa Darma Semarang, pria yang akrab disapa Hendi tersebut secara khusus mengapresiasi dan akan mendukung upaya pengembangan kesenian wayang potehi agar lebih mudah dipertunjukkan.

Pasalnya, dengan adanya mobil GO POT, pertunjukkan wayang potehi dapat lebih mudah digelar, dengan adanya panggung yang menempel pada mobil.

Sehingga nantinya pertunjukkan kesenian wayang potehi dapat dilakukan dengan berkeliling, dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan mudah.

Hendi menyebutkan, upaya pengembangan kesenian wayang Potehi melalui GO POT sesuai dengan semangat Semarang Smart City, yang terus mengupayakan berbagai inovasi dalam mendorong kemajuan berbagai sektor di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

"Jadi yang saya berikan apresiasi adalah upaya kawan - kawan dalam melestarikan berbagai kesenian budaya yang ada di Kota Semarang ini, termasuk kesenian wayang potehi yang merupakan kesenian Tionghoa," jelas Hendi, Kamis (1/10).

"Saya rasa berbagai upaya yang kita lakukan bersama di hari ini menjadi sesuatu yang berharga bagi generasi - generasi kita nanti," tekannya.

Dalam kesempatan itu sendiri dipertunjukan wayang Potehi menggunakan mobil GO POT dengan mengambil kisah ‘Hou Yi Pemanah Matahari ‘.

Selain Hendi sebagai Calon Wali Kota Semarang, hadir pula pemerhati budaya Kukrit Suryo Wicaksono, serta owner Marimas Harjanto Halim yang juga Ketua Perkumpulan Boen Hian Tong (Rasa Dharma).

Adapun Harjanto Halim mengatakan, kesempatan ini merupakan hari yang bahagia meskipun di tengah pandemi Covid-19 masih bisa melakukan kegiatan yang luar biasa yaitu menggelar Wayang Potehi sekaligus peluncuran mobil GO POT.

"Dengan adanya Mobil Wayang Potehi GO POT ini di harapkan orang - orang akan lebih mudah untuk nanggap wayang potehi. Karena dulunya menggelar Wayang Potehi susah karena biayanya mahal," terang Haryanto Halim.

"Kalau sekarang dengan mobil ini biayanya murah, terjangkau, bisa kemana saja, dan yang terpenting ceritanya juga pendek hanya 30 menit padat berisi, do’anya mantap,†tambahnya.