Dihidupkannya kembali sejumlah jalur yang sempat mati, puluhan pengemudi angkutan kota (angkot) di Salatiga mengaku belum menentukan berapa besaran kompensasi bahan bakar minyak (BBM) yang disepakati.
- Teladani Sikap Pahlawan, Bhayangkari Grobogan Gelar Ziarah dan Tabur Bunga
- Berbagai Pompa Dipersiapkan Dalam Hadapi Banjir Rob Jalan Tol Kaligawe
- Dandim Batang: Tugas Besar Saya, Percepat Vaksinasi Covid-19
Baca Juga
Sebelumnya, Pemkot Salatiga melalui Dinas Perhubungan Kota Salatiga akan memberikan kompensasi BBM selama uji coba jalur perpanjangan.
"Biasanya kami mendapat subsidi BBM itu 10 liter dari Pemkot Salatiga. Tapi untuk program uji coba menghidupkan kembali atau mengaktifkan kembali jalur yang sempat 'mati' ini kami dari Paguyuban angkot Salatiga belum bisa menyebutkan berapa atau mengira-ngira berapa liternya," kata Slamet Haryadi, perwakilan Paguyuban Jalur 06, Salatiga, Senin (17/7).
Slamet Haryadi menerangkan, adanya uji coba pelaksanaan untuk melayani armada yang tidak beroperasi selama ini karena terkendala dengan tiadanya pengemudi.
"Ini juga tadi yang menjadi materi dalam sosialisasi oleh Dishub Salatiga," terang dia.
Hal ini dikarenakan faktor situasi dan kondisi. Ditambah lagi, faktor permintaan dari masyarakat untuk melayani jalur-jalur yang selama ini vakum supaya bisa terlayani kembali
Sebelumnya, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi menjanjikan akan memberikan bantuan subsidi BBM selama uji coba rute baru di pertengahan tahun 2023 ini.
Pernyataan itu disampaikan Sinoeng saat menghadiri sosialisasikan rute baru oleh Dishub Salatiga
Nah, dalam 'menentukan' dan memutuskan menjadi final rute baru ini, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi meminta agar terlebih dahulu dilakukan uji petik.
Sosialisasi sendiri melibatkam mulai unsur Kelompok PKK ditingkat Kelurahan hingga Pengusaha Angkutan, Organda dan Koperasi Angkutan. Termasuk Paguyupan angkutan di Salatiga, Ipas.
Dan undur tokoh masyarakat, Camat dan Lurah.
Ada pun pengalihan rute yang sosialisasi Dishub terhadap trayek 13 dan trayek 15 yang sudah tidak beroperasi pada trayek 4 ruas jalan Argo tunggal sampai dengan ruas jalan Tritis Asri belum ada layanan jalur angkutan umum sehingga rute 13 dapat dialihkan pada ruas jalan Argo tunggal sampai dengan ruas jalan Tritis Asri.
Kepala Dishub Kota Salatiga Sri Satuti mengatakan, dalam Sosialisasi ini ada juga perpanjangan trayek ke lokasi yang belum terlayani diantaranya trayek 1 meliputi perpanjangan rute dari trayek 1 sampai dengan Perumahan Candirejo Permai SD Ma'ruf Jombor SD Candirejo pasar Candirejo sepanjang 3,5 km sampai wilayah kabupaten Semarang.
"Sementara pada trayek 2 perpanjang rute dari trayek 2 sampai dengan Griya Permai yang merupakan wilayah salah satu wilayah belum terlayani angkutan kota. Secara resmi pada trayek 5 perpajangan rute dimulai dari Makutarama Jalan A Yani- Kesambi Ruko Johar Pegadaian dan Kantor pos Jalan Prof M Yamin. Dimana jalur itu, merupakan daerah pusat perdagangan dan jasa di sekitar pasar tengah kota hal ini diduga untuk memberikan layanan hantaran Kepada penumpang yang enggan berpindah modal angkutan lainnya," terangnya.
Pada trayek 7 perpanjang rute terakhir 7 selepas SD Negeri Tegalrejo 4 Salatiga sampai dengan Perkebunan karet yang merupakan daerah yang belum terlayani sekitar 3,5 km.
Sementara trayek 8 perpanjang rute terakhir 8 selepas pemukiman warga Perum Gardenia pemukiman warga perkebunan pemukiman warga TK pemukiman warga SD Negeri 01 Kumprejo yang merupakan daerah yang belum terlayani sekitar 1 km dan terakhir pada terakhir 16 pada terjadi penyimpangan rute yaitu pemukiman dan perkebunan yang merupakan potensi demand angkutan umum di Salatiga," terangnya.
Pada prinsipnya, aku dia, rute yang sudah ada atau rute lama yakni 17 jalur, namum yang beroprasi selama ini hanya 15 jalur saja.
- Antisipasi Omicron, Ratusan Personil Polres Salatiga Jalani Tes Swab
- Antisipasi Keadaan Darurat, PDAM Salatiga Siapkan 3 Armada Tangki Air Bersih
- Jalin Silaturahmi, Kapolres Demak Kunjungi Para Tokoh Agama