Hindari Pencemaran, Undip Latih Warga Pemalang Olah Limbah Rajungan Jadi Naget

Produksi limbah rajungan Desa Danasari, Kecamatan Pemalang bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan jika tidak diolah.


Tim Pengabdian LPPM UNDIP menemukan limbah tersebut  meningkatkan biological oxigen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD). Keduanya membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Hal itu diungkapkan tim Pengabdian LPPM UNDIP yang terdiri dari Ima Wijayanti, S.Pi, M.Si; Jazimatul Husna, S.IP, M.IP dan Dwi Cahyo Utomo, H. SE, MA, Akt, Ph.D bersama mahasiswa KKN UNDIP

"Sebaliknya, jika diolah dengan baik justru bisa jadi sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar," kata Ketua Tim Pengabdian Ima Wijayanti pada RMOLJateng, Rabu (6/2).

Ia menyebut banyaknya limbah rajungan karena desa Danasari terdapat pabrik pengalengan rajungan PT Philips Seafood.

Dampaknya, tumbuh miniplan rajungan mitra PT Philips Seafood sebagai penyuplai daging rajungan kupas untuk diproses lebih lanjut di pabrik pengalengan.

"Pengupasan rajungan inilah yang berpotensi menghasilkan limbah," jelasnya.

Setiap 100-350 gram rajungan akan menghasilkan limbah cangkang rajungan berkisar antara 51-150 gram, karena dalam satu ekor rajungan menghasilkan limbah proses yang terdiri dari 57% cangkang, 3% body reject dan air rebusan 20%.

Kondisi ini menggugah pihak Undip untuk memberikan pelatihan cara mengolah hasil samping pengalengan rajungan.

"Limbah padatan berupa cangkang rajungan dapat diolah menjadi kitin kitosan, tepung kalsium dan juga pakan ternak. Lemi/lemak yang menempel di cangkang rajungan dan daging reject dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti naget, kerupuk dan olahan lainnya," jelasnya.

Tidak hanya itu, flavour rajungan juga dapat diolah dari lemi dan sisa air rajungan.

Kegiatan pelatihan ini diikuti kader PKK Desa Danasari sebanyak 25 orang.

Selain pelatihan, kegiatan cara pembuatan naget serta ditunjukkan hasil pembuatan naget dari lemi rajungan hasil karya mahasiswa KKN UNDIP TIM I tahun 2019 di desa Danasari.

Hal itu merupakan kegiatan multidisplin yang digawangi Hurri dan kawan kawan.

Pada akhir kegiatan pelatihan, Tim Pengabdian Undip memberi bantuan kepada Tim Penggerak PKK Desa Danasari berupa food processor.

Alat ini diharapkan dapat membantu Tim PKK Danasari untuk mengolah limbah pengupasan rajungan menjadi berbagai olahan yang dapat mendatangkan penghasilan bagi mereka secara mandiri.