Humanis Peliputan Kebencanaan, BPBD Kudus Rekatkan Sinergi Media Massa

Kalakhar BPBD Kudus Mundir bersama Rochim Sutopo anggota DPRD Kudus dan perwakilan wartawan PWI Kudus. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng
Kalakhar BPBD Kudus Mundir bersama Rochim Sutopo anggota DPRD Kudus dan perwakilan wartawan PWI Kudus. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng

Kalangan wartawan diajak mengabarkan berita kebencanaan dengan sudut pandang yang humanis. Sebab selama ini, pemberitaan kebencanaan, kerap disampaikan dengan gaya cenderung serius bahkan mengerikan.


Ajakan positif tanpa mendikte itu, disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus, Revlisianto Subekti, disela pelatihan peran media massa dalam pentahelic penanganan bencana, di Hotel Hom Kudus, Kamis (4/7). 

Wartawan ketika memotret dan menarasikan bencana, kata Revli, bisa mengambil sudut pandang yang baik saat proses peliputan bencana.

“Termasuk ketika ada angle kejadian yang jelek, untuk dapat bisa disampaikan atau dinarasikan dengan kalimat yang lebih humanis,” pintanya.

Revli mengakui peran media sangat penting dalam ikut serta penanganan dan penanggulangan bencana. Salah satunya melalui keikutsertaan sosialisasi penanganan bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kudus.

”Media memiliki peran penting menanggulangi bencana. Kami semua yang ada di forum diskusi penanganan bencana ini, memiliki andil bersama untuk penanganan bencana,” imbuhnya.

Revli juga meminta para wartawan agar menyampaikan ke masyarakat tentang pencegahan dan kejadian kebencanaan. Tujuannya agar masyarakat tahu cara pencegahan kebencanaan, sertadan ikut berperan menangani pasca bencana.

“Sesekali mungkin, teman-teman wartawan bisa bikin berita feature tentang perjuangan para relawan BPBD. Serta hal-hal menarik lainnya juga bisa disampaikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Sekda Kudus juga mengharapkan peran wartawan bukan hanya saat kedaruratan saja. Namun juga berperan terkait pencegahan, mitigasi dan penanganan bencana yang bisa terjadi di Kabupaten Kudus.

Tak hanya itu, Revli juga merangkul para wartawan ikut serta aktif mengikuti kegiatan pencegahan dan penanganan kebencanaan. Yakni dengan cara ikut aktif dengan mengikuti diskusi penyusunan kajian.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus Mundir menambahkan, pelaksanaan pelatihan peran media massa dalam pentaheliks penanganan bencana ini, mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

“Pelatihan peran media menyusul kejadian bencana yang sering melanda di wilayah Kudus, sehingga memerlukan penanganan yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan,” terangnya.

Kecepatan informasi dan data yang valid, lanjut Mundir, adalah kunci utamanya. Sebab dengan informasi yang cepat dan data yang valid, dapat menentukan langkah dan tindakan yang lebih cepat dan terarah.

“Sedangkan peran media dan keberadaan media center, serta personil yang menguasai pengelolaan data dan informasi sangatlah vital. Sebab melalui merekalah informasi dapat cepat tersampaikan ke masyarakat maupun pemerintah,” paparnya.

Dilain pihak, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kudus, Saiful Annas mengapresiasi agenda forum diskusi peran media massa dalam penanggulangan bencana ini.

”Kegiatan seperti ini merupakan hal yang bagus. Semoga bisa bermanfaat bagi semuanya,” imbuhnya.

Sekda Kudus Revlisianto Subekti memberikan sambutan di forum diskusi penanganan bencana. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng.