Viralnya pemberitaan mengenai mobil Daihatsu Alya yang
tidak kuat naik di tanjakan di Kali Keteng, Susukan, Kabupaten Semarang,
mendapat sorotan Club Alya Indonesia (CAI).
- Pemkot Pekalongan Tegaskan Tak Ada Kelangkaan LPG 3 Kg
- 62 Perjalanan Kereta Api Disiapkan Hadapi Libur Natal
- Pemkot Pekalongan Pastikan Harga Sembako Stabil Selama PPKM
Baca Juga
Menurut Humas CAI Adjie Sambogo, sebaiknya kendaraan tersebut diisi BBM RON minimal 92, seperti serial Pertamax, agar tangguh ketika menanjak.
"Saya sudah membuktikan. Ketika menanjak di Kali Keteng, ternyata ringan sekali. Padahal kemiringan tanjakan tersebut sangat curam serta ruas tanjakan juga cukup jauh," jelas Adjie di Jakarta, Kamis (21/6).
Tanjakan Kali Keteng memang seperti ‘momok’ bagi kendaraan yang akan melalui. Sebagai bagian dari jalan tol fungsional Salatiga-Kartasura, tanjakan tersebut diperkirakan memiliki kemiringan sekitar 22 derajat sepanjang kurang lebih 500 meter.
Dalam video yang banyak beredar di media sosial, terlihat bahwa polisi dan pekerja proyek jalan tol sampai turut mendorong mobil Alya tersebut.
Peran BBM berkualitas, menurut Adjie, memang sangat besar dalam mendukung kinerja mesin kendaraan. Apalagi sesuai rekomendasi pabrikan, mobil Alya memang seharusnya diisi dengan BBM minimal RON 92.
Dengan demikian, jika diisi dengan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, tentu saja akan berpengaruh buruk terhadap mesin itu sendiri.
Bukan hanya tanjakan Jembatan Kali Keteng. CAI juga membuktikan, bahwa kendaraan yang diisi BBM RON minimal 92, juga tangguh di berbagai tanjakan lain.
Adjie mencontohkan, ketika beberapa member CAI melakukan touring ke Sumatera beberapa waktu lalu. Ketika melalui sebuah tanjakan yang cukup tajam di wilayah Lampung, ternyata kendaraan Alya yang diisi dengan Premium mengalami kesulitan.
"Sebaliknya, yang diisi BBM beroktan tinggi justru bisa melalui tanjakan tersebut dengan mudah," lanjut dia.
Dalam konteks itulah Adjie kembali mengingatkan seluruh pengguna kendaraan terbaru, khususnya Alya. Menurut Adjie, sebaiknya pemilik kendaraan bermotor melihat terlebih dahulu jenis BBM yang sesuai dengan mesin kendaraannya.
Karena jika dipaksakan memakai BBM beroktan rendah, bukan hemat yang didapat namun justru berbagai kerugian. "Selain kinerja yang rendah tadi, juga potensi adanya kerak di dalam ruang bakar," jelasnya.
Begitu pula dengan Alya. Karena Daihatsu sudah merekomendasikan penggunaan BBM minimal 92, pengguna sebaiknya juga mematuhi.
Saran penggunaan BBM itu, selain terdapat pada buku panduan, juga tertulis pada kunci ruang pengisian BBM.
"Karena di sana tertulis minimal BBM RON 92, maka sebenarnya itulah standar untuk Alya. Sebaiknya, pengguna Alya mematuhi," lanjut Adjie.
- Gerakan Tanam Serentak, Kolaborasi Pusat dan Daerah Menuju Swasembada Pangan
- Adanya UU Cipta Kerja, Dinas Koperasi Salatiga Segera Kantongi Perda Pembentukan Koperasi Baru
- Warga Demak Menjerit, Ekonomi Sulit Harga Melejit