Indeks Pembangunan Manusia Jateng Naik Tipis

Indeks pembangunan manusia Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0.77 persen pada 2017. BPS mencatat kualitas pembangunan manusia propinsi ini bergeser dari sedang ke tinggi.


Status sedang adalah IPM berkisar antara 60 sampai dengan kurang dari 70, sedangkan status tinggi jika IPM berkisar antara 70 sampai kurang dari 80," ujar Kepala Bidang Statistik Neraca Wilayah dan Analisa BPS Jawa Tengah, Samiran, Senin (16/4).

Tahun 2017, lanjut dia, IPM Jateng mencapai 70,52 sedangkan tahun sebelumnya 69,98. Status IPM yang dicapai Jawa Tengah sama dengan nasional. IPM Jateng juga tumbuh sebesar 0,77% lebih tinggi dari pertumbuhan yang terjadi pada tahun sebelumnya yang besarnya 0,71%.

Ini adalah indikasi capaian manusia pada tahun 2017 relatif lebih baik meskipun pertumbuhan tersebut masih di bawah normal yang tumbuh sekitar 0,90%," paparnya.

Dia melanjutkan, secara peringkat IPM Jateng masih bertengger pada posisi 13 di antara provinsi se Indonesia. Kota Semarang masih menjadi daerah dengan IPM tertinggi yaitu 82,01 sedangkan Brebes yang paling rendah dengan IPL 64,86.

Meski Brebes paling rendah namun dari sisi pertumbuhan merupakan yang tercepat ketiga setelah Pati dan Batang," katanya.

Kualitas pembangunan manusia di tiga kota yang tergolong tinggi yaitu Surakarta, Salatiga dan Semarang. Ada 16 kota dengan kualitas pembangunan tinggi dan 16 kabupaten/kota lainnya tergolong sedang," paparnya.