India akan mengirim satelit pencitraan pertamanya ke luar angkasa. Satelit Gisat-1 atau yang disebut "Eye in the Sky" itu akan mengawasi wilayah perbatasan India secara real time.
- K-Water asal Korea Selatan Donasikan Tanki Oksigen ke Kementerian PUPR
- Divisi Tank ke-105 Korea Utara Masih Berjaya
- AS Sumbangkan 25 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Lewat COVAX
Baca Juga
Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengatakan Earth Observation Satellite (EOS) itu akan diluncurkan dari Pusat Antariksa
Satish Dhawan di negara bagian Andhra Pradesh pada Kamis (12/8), dikutip dari Kantor Berita RMOL.
"Satelit akan ditempatkan di orbit transfer geosynchronous setelah itu akan naik ke orbit geostasioner pada ketinggian sekitar 36.000 km di atas permukaan Bumi menggunakan sistem propulsi onboard," jelas ISRO, seperti dikutip Sputnik.
Badan itu menjelaskan, ketika berada di orbit geostasioner, satelit akan bergerak dengan kecepatan melingkar yang sama dengan Bumi, memberikan kesan seolah-olah terpaku pada satu titik saat melayang di atas Khatulistiwa.
"India sekarang memiliki salah satu konstelasi satelit penginderaan terbesar untuk mengamati Bumi dan data dari satelit ini akan digunakan untuk beberapa aplikasi yang mencakup pertanian, sumber daya air, perencanaan kota, pembangunan pedesaan, pencarian mineral, lingkungan, kehutanan, sumber daya laut dan manajemen bencana," tambah ISRO.
Selain itu, satelit ini juga akan menjadi game changer atas pengelolaan di perbatasan karena gambar yang diambil dengan kamera beresolusi tinggi.
Input data secara real tim terbukti penting bagi pasukan pertahanan untuk mengamankan perbatasan negara dalam menghadapi serangan musuh. Data ini sangat berguna bagi tentara yang berjaga di medan dataran tinggi yang menantang.
Saat ini, India memiliki sekitar 50.000 tentara di perbatasannya dengan China. Menyoroti aplikasi canggihnya, satelit juga akan memberikan tanda spektral untuk pertanian, kehutanan, mineralogi, properti awan, salju dan gletser dan oseanografi.
Menteri Federal Departemen Luar Angkasa Jitendra Singh mengatakan bahwa satelit itu dapat memberikan citra seluruh negeri sekitar 4-5 kali sehari.
Pada awalnya, Gisat-1 dijadwalkan diluncurkan pada 5 Maret 2020, namun dibatalkan karena alasan teknis. Peluncuran dijadwal ulang untuk 28 Maret tahun ini, tetapi ditunda lagi karena "masalah kecil".
Setelah itu, jadwal ditunda hingga April, namun ditunda kembali karena gelombang kedua Covid-19, hingga akhirnya diluncurkan tiga hari menjelang Hari Kemerdekaan India ke-75 pada 15 Agustus.
- Warga Turki Salahkan Pejabat Setempat Karena Banyaknya Korban Banjir
- Kuda Nil Milik Mendiang Pablo Escobar Disterilkan Pemerintah Kolombia
- Jutawan Israel Dituding Jadi Mata-mata Karena Terkait Dengan Intel Iran