Salah satu kepentingan nasional yang dikejar dari kerjasama antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika dari MIKTA Expert's Meeting on Inclusive Digital Economy Hub adalah untuk mempromosikan moda ekonomi digital yang menekan kesenjangan kesejahteraan sosial secara global lewat kelima negara MIKTA.
- Pemkot Semarang: Karaoke Zeus Tertib Bayar Pajak
- BI Tetap Kudu Antisipasi Kenaikan Fed Fund Rate
- 460 Personel Polri Diberangkatkan Bantu Korban Gempa Lombok
Baca Juga
Demikian yang disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan Ekonomi Digital, Lis Sutjiati dalam Konferensi Pers MIKTA Expert's Meeting on Inclusive Digital Economy Hub.
"Bisnis moda yang luar biasa yang diinisiasikan Indonesia ini bisa dengan lebih cepat diadopsi, diterima di negara lain, jadi kita bisa mempromosikan, jadi bisnis moda kita jadi bisa go global," ujar Lis Sutjiati di Hotel Aryaduta Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).
Selain itu, kepentingan nasional yang dibutuhkan Indonesia saat ini tentunya terkait pengembangan moda bisnis dengan berbagi ide, atau Business Sharing Idea dengan kelima negara MIKTA agar dapat mengaplikasikan moda bisnis paling tepat bagi rakyat Indonesia sendiri.
"Kalau ada model-model lain yang sudah ada di negara lain yang kita kayaknya tidak bisa penuhi, tapi berguna dan cocok bagi negara kita, kita bisa mengadopsi karena benefitnya akhirnya buat rakyat indonesia juga," terangnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Selain itu, bila moda bisnis ini berhasil dikembangkan kepada lima negara MIKTA, Kemlu dan Kominfo berharap pemerintah mampu lebih mendukung program tersebut sehingga ekspensi ekonominya bisa lebih besar lagi bagi kepentingan nasional kita di dunia ekonomi internasional.
"Kepentingan utama kita itu untuk menurunkan Kesenjangan Sosial kita ya, bagaimana bisnis moda yang ada di Indonesia ini bisa dibantu, di support pemerintah sehingga ekspansinya lebih besar ke Indonesia, jadi dampaknya lebih besar lebih signifikan lagi, ini yang kita harapkan," paparnya.
- Mendagri Sayangkan Rendahnya Serapan Insentif Nakes Di Kendal
- Pemkot Semarang: Karaoke Zeus Tertib Bayar Pajak
- BI Tetap Kudu Antisipasi Kenaikan Fed Fund Rate