Perdana Menteri Boris Johnson menyampaikan belasungkawa dan penghormatannya kepada anggota parlemen Konservatif David Ames, yang tewas ditikam pria tak dikenal di sebuah gereja pada Jumat (15/10).
- Warga Salat Sembari Diawasi Polisi Karena India Terapkan Pembatasan
- KBRI Seri Begawan Promosikan Kapal Angkut Indonesia
- Raja Mohammed VI Minta Partai Siapkan Politisi-Politisi Muda
Baca Juga
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, ucapan duka cita Johnson disampaikan sesaat setelah dirinya melakukan rapat kabine tuntuk membahas KTT perubahan iklim Cop26 di Bristol. Dia mengatakan bahwa para menteri sangat terkejut dan sedih mendengar serangan brutal itu.
“Saya pikir semua hati kita penuh kejutan dan kesedihan hari ini atas kehilangan Sir David Amess, yang terbunuh dalam operasi konstituensinya di sebuah gereja setelah hampir 40 tahun terus melayani rakyat Essex dan seluruh Kerajaan,” kata Johnson, seperti
dikutip dari Independent, Sabtu (16/10).
"Dan alasan saya pikir orang-orang sangat terkejut dan sedih di atas segalanya, dia adalah salah satu orang yang paling baik, paling baik, paling lembut dalam politik."
Bagi Johnson, Amess adalah sesorang yang penuh dedikasi terhadap Kerajaan dan rakyat Inggris.
Ames memiliki catatan luar biasa dalam mengesahkan undang-undang untuk membantu mereka yang paling rentan, juga mengesahkan undang-undang untuk mengakhiri kekejaman terhadap hewan atau melakukan banyak hal untuk mengurangi kemiskinan dan menyeimbangkan pasokan bahan bakar.
“David adalah orang yang sangat percaya pada negara ini dan masa depannya. Dan hari ini kita kehilangan seorang pegawai negeri yang baik dan seorang teman dan kolega yang sangat kita cintai," katanya.
“Pikiran kami hari ini sangat banyak dengan istrinya, anak-anaknya, dan keluarganya," lanjutnya.
Tak hanya Johnson, sejumlah mantan PM Inggris termasuk Theresa May, David Cameron, Gordown Brown hingga Tony Blair ikut berduka atas kematian tragis Amess.
"Dia pria yang baik dan anggota parlemen yang dihormati, terbunuh di komunitasnya sendiri saat menjalankan tugas publiknya dan mengatakan kematiannya adalah hari yang tragis bagi demokrasi kita," ujar May.
Sementara Cameron mengatakan dia adalah pria yang baik dan anggota parlemen paling berkomitmen yang pernah ditemuinya.
Brown dan Blair mengaku sedih dan terkejut atas kematian Amess, yang mereka sebut rekan yang sopan, baik, dan sangat disukai juga dihormati.
Amess, anggota parlemen Konservatif Inggris yang harus meregang nyawa setelah ditikam beberapa kali saat mengadakan pertemuan di sebuah gereja Methodist di daerah pemilihannya di Southend West pada Jumat siang waktu setempat.
Tragedi penusukan itu bermula saat seorang pria berlari ke Gereja Metodis Belfairs di Leigh-on-Sea, Essex, daerah pemilihan sang anggota parlemen malang tersebut. Pria itu terus menyerang dan menikamnya berulang hingga tewas. Sampai saat ini polisi masih mendalami motif menikaman itu.
- GP Ansor dan Banser Renovasi Makam Ulama di Mesir
- Akibat Pandemi, Kelaparan Meluas Di Negara Berpenghasilan Rendah Dan Menengah
- Jenazah Eril Putra Ridwan Kamil Ditemukan di Bendungan Engelhalde Swiss