Harga tes PCR yang masih sangat tinggi di beberapa negara disesalkan CEO Grup AirAsia Tony Fernandes. Menurutnya, hal itu bisa berimbas pada berkurangnya minat orang untuk bepergian.
- Paus Fransiskus Jamu Presiden Mahmoud Abbas di Vatikan
- Menteri Luar Negeri RI Retno Lobi Arab Saudi Soal Umrah
- Pangeran William dan Kate Middleton akan Pindah ke Area Ratu Elizabeth
Baca Juga
“Tidak ada pemerintah yang memperhatikan biaya tes PCR. Tes PCR di Asia Tenggara sangat (mahal). Tidak adil bagi penumpang untuk membayar biaya semacam itu," kata Fernandes dalam pidato virtualnya di Forum Internasional Bangkok Post 2021, di Thailand, Kamis (2/12) waktu setempat.
"Tentu saja, kami ingin aman, tetapi buatlah sesederhana mungkin," katanya.
Dia kemudian memuji Thailand karena berencana untuk mengurangi beberapa biaya dan prosedur ini.
“Thailand berada di depan ASEAN lainnya, yang masih cukup kejam,” katanya, merujuk pada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
"Di Malaysia, kami memiliki karantina tujuh hari. Ini adalah permulaan. Setidaknya kami membuka perbatasan, tetapi masih ada jalan panjang sebelum kami sampai ke tempat kami dulu," ujarnya.
Dalam pidatonya, Fernandes juga menyarankan agar pemerintah tidak terlalu bereaksi berlebihan menanggapi kemunculan varian baru virus corona, Omicron.
“Pemerintah perlu menggunakan akal sehat dan melihat apa yang dibutuhkan. Saya pikir pembatasan perjalanan dan (tindakan semacam itu) bersifat sementara, dan dunia bersifat global. Tidak peduli seberapa banyak kita menutup perbatasan, virus akan menyebar," ujarnya.
- Taliban Menistakan Sejarah Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima
- Presiden Turki Berlakukan Keadaan Darurat Zona Gempa Selama Tiga Bulan
- 75 Tahun Rajut Hubungan Diplomatik, Indonesia-Turkiye Makin Intim