Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berinovasi melibatkan peran aktif kaum pria melalui Forum Gerakan Pria Peduli Perempuan dan Anak (GARPU PERAK).
- Formasi CPNS Dokter Spesialis Di Batang Tak Ada Peminat
- Kopassus Gelar KSC Steel Challenge 2 Dangrup 2 Kopassus Cup Extreme Long Range
- Mbak Ita Minta Masyarakat Ikut Aktif Cegah Korupsi
Baca Juga
"Gerakan ini sangat luar biasa, terutama karena GARPU PERAK juga berkolaborasi dengan Forum LPMK Kecamatan se-Kota Semarang. Sehingga bapak-bapak bisa bertindak cepat jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Penanganannya bisa dilakukan secara komprehensif,” ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat menghadiri Penguatan Jejaring Lembaga Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak yang diselenggarakan oleh DP3A di Hotel Grasia, Kecamatan Gajahmungkur, Selasa (6/8).
Mbak Ita, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah faktor ekonomi. Oleh karena itu, Pemkot Semarang melalui berbagai dinas terkait siap memberikan dukungan komprehensif.
Diantaranya, seperti pelatihan kerja bagi perempuan korban KDRT, pemberdayaan ekonomi bagi para ibu, hingga keterlibatan OPD untuk mendukung kesejahteraan keluarga yang terdampak. Upaya tersebut telah dilakukan melalui berbagai program seperti urban farming dan pengembangan UMKM.
Mbak Ita juga mengharapkan adanya keterlibatan dan kolaborasi yang lebih luas, termasuk mendorong perempuan untuk berani mengungkapkan kekerasan yang dialaminya. “Kami meminta DP3A bersama GARPU PERAK berkolaborasi dengan dinas-dinas lain, termasuk kecamatan dan kelurahan. Dengan begitu, masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah ini bisa tertangani dengan baik, dan yang terpenting, bisa dicegah agar tidak terjadi,” tegasnya.
Forum GARPU PERAK, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Wali Kota Semarang Nomor 463/1173 Tahun 2023, merupakan tindak lanjut dari inisiatif serupa di Provinsi Jawa Tengah.
Melalui inisiatif ini, Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran dan perubahan perilaku di kalangan pria agar kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalisir, sehingga kualitas hidup mereka semakin meningkat.
Senada dengan Wali Kota, Ketua LPMK Kota Semarang, Achmad Fuad, mendukung dan menyambut baik keterlibatan kaum pria dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui GARPU PERAK. "Memang perlu melibatkan laki-laki dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak," tutur Achmad Fuad.
Ia menegaskan bahwa laki-laki sebagai kepala keluarga harus memiliki kesadaran akan pentingnya keharmonisan keluarga. "Perlu ada penyadaran bagi laki-laki untuk berkeluarga semata-mata karena Allah SWT," lanjutnya.
"Kasus yang terjadi sekarang ini lebih banyak melibatkan perempuan sebagai korban, sehingga perlu adanya edukasi bagi laki-laki," tegas Fuad.
- Ini Daftar 29 Gengster di Semarang!
- Kunjungan RMOL ke Kantor Wali Kota Semarang
- BWI Kota Semarang Dipacu Mendata dan Legalkan Tanah serta Bangunan Wakaf