Kapolrestabes Semarang Kombes Abioso Seno Aji menegaskan bahwa Robi, pelaku pembunuhan terhadap Kosim (35) dilatarbelakangi sakit hati, lantaran saat pelaku meminta rokok milik Kosim, mendapat jawaban yang kurang mengenakan.
- Pakai Sabu, Anggota Komisi B DPRD Kota Pekalongan Dibekuk BNNK Batang
- Intensitas Hujan Meningkat, Satlantas Polres Demak Fokus Tiga Jalur Rawan Laka Lantas
- Patroli Keliling Kota Kudus, Polisi Tangkap Lima Pasangan Tak Sah dan Gerebek Pemuda yang Asyik Pesta Miras
Baca Juga
Dari keterangan Kapolreatabes Semarang, sebelum kejadian pembunuhan, Rabu (29/8) mereka ngobrol dibangku, ada 3 orang yaitu Kosim, Robi dan paman pelaku bernama Mas Jo. Pada pukul 03.00 Mas Jo pamit pulang ke kontrakannya di Bugangan.
"Pada pukul 03.30, Robi bermaksud meminta rokok kepada korban dan mendapati jawaban menyinggungnya, karena korban bilang kalau mau rokok beli sendiri, usaha sendiri jangan malakin orang," terang Abi.
Mendengar jawaban korban yang menyinggungnya, Robi lantas pergi dan menunggu di warung tak jauh tempat mereka ngobrol. Begitu melihat korban tidur, Robi yang sudah sakit hati mengambil sebuah pisau di warung pecel lele.
"Korban yang tidur langsung ditancap dada debelah kiri menggunakan pisau. Korban sempat bangun dan melakukan perlawanan dan masih bisa menendang," imbuhnya.
Karena melakukan perlawanan, Robi membai buta dengan menyabetkan pisau itu ke lengan dan punggung. Saat hendak jatuh, pelaku masih sempat menyabetkan pisau ke arah wajah hingga bibir.
"Korban tewas karena pisau yang ditancapkan di dada menembus jantung," terang Kombes Abioso Seno Aji.
Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik unit Resmob Polrestabes Semarang. Pelaku dijerat Pasal berlapis diantaranya 351, 365 dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
- Curi Masker Di Mini Market, Pasutri Ditangkap Polisi
- Kapolrestabes Semarang Beri Penghargaan kepada 68 Polisi dan Sipil
- Pelempar Sabu ke Lapas Kedungpane Sudah Dua Kali Lakukan Pelemparan