Percobaan Penculikan Siswa SD, Orangtua Dihimbau Waspadai Jam Pulang Sekolah 

Seorang Warga Menunjukkan Tempat Dimana Seorang Bocah Kelas 1 SD Saat Dihentikan Oleh Seseorang Yang Diduga Akan Melakukan Tindak Kejahatan, Rabu (17/04). Gatot HC/RMOLJawaTengah
Seorang Warga Menunjukkan Tempat Dimana Seorang Bocah Kelas 1 SD Saat Dihentikan Oleh Seseorang Yang Diduga Akan Melakukan Tindak Kejahatan, Rabu (17/04). Gatot HC/RMOLJawaTengah

Banjarnegara - Seorang siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 1 di Desa Sirukun, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, nyaris menjadi korban percobaan penculikan. Peristiwa itu terjadi pada Kamis, (10/04), sekitar pukul 10.30 WIB, saat korban berjalan pulang berdua temannya dari sekolah.


Winarko, ayah korban, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan anaknya semula pulang bersama rombongan teman-temannya, namun sempat mampir membeli jajanan sehingga tertinggal. “Sekitar 100 meter dari sekolah, tiba-tiba ada mobil hitam berhenti di dekatnya,” kata Winarko, Kamis (17/04).

Menurut penuturan sang anak, di dalam mobil itu terdapat tiga orang. Salah satunya turun dan menawarkan permen sambil mengaku diutus orang tua korban untuk menjemput. Namun, si anak justru balik bertanya siapa nama ayahnya dan apa pekerjaannya. Tak bisa menjawab, pelaku langsung masuk mobil dan pergi.

Beruntung, seorang guru melintas tak lama kemudian. Melihat kehadiran orang dewasa, pelaku diduga panik dan langsung kabur. Guru tersebut lalu mengantar anak itu pulang ke rumah.

Peristiwa itu membuat geger warga Sirukun. Kabar dugaan penculikan cepat menyebar lewat grup-grup WhatsApp dan media sosial warga. Sejumlah pesan berantai berisi kronologi kejadian dan imbauan keamanan tersebar hingga ke luar Kecamatan Kalibening. “Kami khawatir pelaku kembali lagi. Apalagi di pemberitaan sekarang kasus penculikan anak sedang marak,” ujar Winarko.

Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Disdikpora Kalibening, Sigit Satriono, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia meminta guru lebih aktif mengedukasi siswa tentang bahaya berbicara dengan orang asing. “Anak-anak harus diberi pengertian agar tak mudah terbujuk rayu orang tak dikenal,” katanya.

Ia juga mengingatkan orang tua agar tidak membiarkan anak memakai perhiasan mencolok yang bisa memancing niat jahat, serta memperkuat komunikasi dengan pihak sekolah.

Kapolsek Kalibening, AKP Sardjupri, mengatakan kasus tersebut belum terjadi. Namun ia meminta warga tetap waspada dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan. "Ini momentum untuk memperketat pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat jam pulang sekolah," ujarnya.