Insiden Bakar Bendera Diduga Konspirasi Memecah Kelompok Sosial

Insiden pembakaran bendera bertulis kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat diduga bagian dari konspirasi untuk memecah antar kelompok sosial di negeri ini.


Dugaan itu sebagaimana disampaikan Direktur Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan dalam diskusi bertema Pertemuan JK-Netanyahu, Insiden Garut, Konspirasi Global, Adakah Kolerasinya" di Kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (30/10) dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL

Menurutnya, ada kelompok yang dengan sengaja ingin membelah umat menjadi dua, yaitu kelompok Nahdlatul Ulama (NU) dan kelompok non NU.

Kalau ini kan memang dalam konteks pilpres. Ini pasti bagian dari konspirasi. Kan konsiprasi untuk menciptakan pembelahan sosial antara kelompok yang NU dengan kelompok yang non NU, jadi pembelahan sosial," duganya.

Syahganda menilai, jika insiden pembakaran bendera ini tidak segera menemui titik temu, maka akan dampak buruk yang ditimbulkan. Apalagi, jika masing-masing kubu di Pilpres 2019 menggunakan isu ini dalam menggalang suara.

Pembelahan ini sebenarnya bisa bermata dua, bisa untung sana, bisa untung sini. Tergantung siapa yang lebih jago, apakah kelompok Prabowo atau Jokowi yang memainkan," sambung Syahganda.

Pemerintah, harus segera menyelesaikan kasus ini agar tidak melebar dan terulang kembali," tukasnya.