Jabat Menko Perekonomian, Airlangga Calon Kuat Ketum Golkar

Kondisi politik di internal Partai Golkar kembali memanas jelang Musyawarah Nasional (Munas) Desember mendatang. Bambang Soesatyo yang sempat mundur dari pertarungan caketum Golkar, tiba-tiba ingin maju kembali melawan Airlangga Hartarto.


Kondisi ini sebenarnya sempat reda setelah Bamsoet terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPR RI. Namun mendadak Bamsoet tampak galau dan ingin masuk kembali dalam bursa caketum partai beringin.

Menyikapi hal tersebut, Direktur LSI Djayadi Hanan menduga ada kesepakatan politik di internal Golkar sampai terpilihnya Ketua MPR.

"Dugaan saya, sudah ada kesepakatan-kesepakatan secara internal antara faksi pak Bambang Soesatyo dengan faksi pak Airlangga Hartarto," tandasnya.

Meski ada kemungkinan Bamsoet kembali menjadi saingan, Djayadi menilai Airlangga,  memiliki posisi kuat sehingga terpilih kembali menjadi menteri bahkan kini menjabat Menko Perekonomian.

Meski demikian, menurut Djayadi, Airlangga masih punya posisi politik yang cukup kuat untuk kembali memimpin Golkar. Djayadi bahkan memprediksi Airlangga telah mengantongi restu dari Presiden Joko Widodo.

"Restu dari Pak Jokowi, dan itu saya kira akan dibaca oleh pengurus Golkar secara umum sebagai restu bahwa Pak Airlangga lah yang lebih dianggap cocok untuk menjadi Ketum Golkar," ungkap Djayadi di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (5/11).

Kecuali, kata Djayadi, Jokowi membuat aturan atau kebijakan ketum partai tidak boleh menjadi menteri atau rangkap jabatan. Sehingga mengharuskan Airlangga mundur dari jabatan Menko Perekonomian.

"Tapi kayaknya itu enggak mungkin. Kalau punya kebijakan itu, Prabowo juga harus mundur dong, Suharso Monoarfa juga," paparnya. [fak]