Jalan Poros di Desa Penawangan Ambrol, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Akui Belum Bisa Merealisasikan Perbaikan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengakui, dirinya belum bisa merealisasikan perbaikan jalan poros di Desa Penawangan ke Dusun Mranah, Desa Wonorejo yang ambrol.


"Saya mengakui beberapa tahun terakhir belum bisa merealisasikan perbaikan jalan poros di Desa Penawangan," kata Bondan Marutohening kepada wartawan, Kamis (14/10).

Bukan tanpa alasan perbaikan jalan yang ambrol sepanjang 4 km dalam bentuk cor-coran itu hingga kini belum tersentuh perbaikan baik Pemkab Semarang.

Ia menyebutkan, semata-mata karena memang terbentur anggaran. Pemkab Semarang belum mampu.

Meski demikian, Bondan memastikan jika Pemkab Semarang telah berusaha meminta bantuan ke Provinsi.

Karena memang, penanganannya membutuhkan konstitusi berat sehingga biayanya sangat mahal.

"Dana yang dibutuhkannya diperkirakan sangat besar. Paling tidak biaya yang dibutuhkan Rp 15-20 miliar," tandasnya.

Bondan terakhir kali melihat kondisi jalan yang merupakan 'ambah-ambahannya' itu sekitar dua bulan lalu mengimbau agar warga Penawangan untuk saat ini berhati-hati dahulu.

Sambil menunggu karena Pemkab sudah mengusulkan ke provinsi. "Tapi memang kita belum tahu bisa masuk apa tidak. Yang jelas akan kita kawal terus," pungkasnya.

Seperti diketahui, jalan poros menuju keluar masuknya ke Desa Penawangan, Kacamatan Pringapus ambrol hingga dua kali.

Jalan sempat diperbaiki pada tahun 2017 lalu, namun karena jalan bergerak mengakibatkan beton putus di titik-titik tertentu. Dan 2020, kembali ambrol.

Meski karena alam, namun minta Pemda tanggap. Dua tahun sudah dicurhatkan warga namun, baru direspon di sisi selatan (dari Ungaran ke Penawangan) sejauh 30 meter oleh Dinas PU Kabupaten Semarang.