Jalankan ‘Dawuh’ Kyai di Kudus, Gerakan Ijo Royo-Royo Kompak Dukung Hartopo-Wahib

Agenda di Gedung Serbaguna Arwaniyah Kudus ini menegaskan dukungan warga Nahdliyin kepada Paslon Bupati dan Wakil Bupati Hartopo-Mawahib. Edi Purnomo/RMOLJateng
Agenda di Gedung Serbaguna Arwaniyah Kudus ini menegaskan dukungan warga Nahdliyin kepada Paslon Bupati dan Wakil Bupati Hartopo-Mawahib. Edi Purnomo/RMOLJateng

Ribuan warga Nahdliyin Kabupaten Kudus menggelar doa bersama agar rangkaian perhelatan Pilkada 2024 berjalan lancar dan damai. Selain itu, mereka juga mendeklarasikan ‘Gerakan Ijo Royo-Royo.

Gerakan tersebut sebagai bagian dari edukasi politik kepada warga Nahdiyin Kota Kretek. Agenda kegiatan yang digelar di Gedung Serbaguna Arwaniyah, Kelurahan Purwosari Kudus ini, juga menegaskan dukungan mereka kepada Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Hartopo-Mawahib.

Ketua Koordinator Gerakan Ijo Royo-Royo, Muhammad Alamul Yaqin mengatakan, gerakan ini merupakan bentuk komitmen moral dalam mengikuti dawuh para kiai.

“Kami mengajak warga Nahdiyin mendukung calon yang memiliki visi dan misi sesuai dengan nilai-nilai Nahdlatul Ulama. Deklarasi ini juga sebagai upaya mematahkan klaim-klaim sepihak yang tidak benar,” ujar Muhamad Alamul Yaqin yang akrab disapa Gus Alam pada Jumat malam (18/10).

Gus Alam menekankan bahwa gerakan ini tidak bertujuan menjadi tim sukses pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kudus periode 2024-2029. Namun untuk menyampaikan edukasi politik yang sehat ke masyarakat Kota Kretek hingga ke tingkat kecamatan.

“Ini (Gerakan Ijo Royo-Royo) adalah gerakan moral yang segera kami kampanyekan kepada seluruh warga Nahdiyin di Kudus,” terang Gus Alam dihadapan ribuan jamaah NU.

Menurut Gus Alam, deklarasi ini juga sebagai upaya mematahkan klaim-klaim sepihak yang tidak benar. Yakni klaim-klaim yang tidak berdasar mengenai dukungan kiai tertentu dalam Pilkada Kudus.

Sebagai jam’iyah, kata Gus Alam, Nahdlatul Ulama (NU) secara struktural tetap netral sesuai dengan khittahnya. Namun warga Nahdiyin secara individu tetap memiliki hak politik.

“Kami mengarahkan dukungan kepada pasangan yang sejalan dengan visi NU, yaitu Paslon nomor urut 2 Hartopo dan Mawahib ,” imbuhnya.

Gus Alam pun berharap agar warga Nahdiyin Kota Kretek, bisa bersatu dalam mendukung pasangan calon yang memiliki visi sejalan dengan ajaran Nahdlatul Ulama.

“Dengan dukungan dari seluruh warga Nahdiyin, kami yakin pasangan Hartopo-Mawahib akan membawa Kudus ke arah yang lebih baik, sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang selama ini dijunjung oleh Nahdiyin,” tuturnya.

Dalam deklarasi kali ini, juga turut mengundang sejumlah kiai dari berbagai kecamatan di Kudus. Ulama tersebut antara lain KH Ulil Albab Arwani, Gus Riqza Habibi dan Kiai Ulin Nuha.

Kehadiran sejumlah ulama Kota Kudus ini, dinilai bentuk dukungan moral yang kuat bagi Paslon Hartopo-Mawahib. Selain itu, menunjukkan sebagai simbol persatuan warga Nahdiyin di Pilkada Kudus 2024.

KH Ulil Albab Arwani menjelaska, bahwa kehadirannya dalam agenda di Gedung Serbaguna Arwaniyah bukanlah atas nama Syuriah PCNU Kabupaten Kudus. Arwani datang di acara tersebut atas nama pribadi.

Ia menegasakan, NU sebagai jam’iyah memang tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Namun warga Nahdiyin tetap bebas menentukan pilihan politik masing-masing.

“Saya hadir di sini atas nama Ulil Albab, bukan sebagai pimpinan Syuriah NU Kabupaten Kudus,” cetusnya.

Untuk diketahui, warga Nahdiyin di Kudus menghadiri ‘Deklarasi Ijo Royo-Royo’ dan doa bersama Pemilu Damai pada Jumat malam (18/10).

Dalam acara doa bersama yang berlangsung khidmad ini, undangan yang hadir diajak mendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati, Hartopo dan Wahib di Pilkada Kudus 2024.