Jasa Raharja Dukung Digitalisasi Samsat

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono mengatakan saat ini diperlukan langkah-langkah digitalisasi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.


"Dalam melaksanakan kegiatan di Samsat diperlukan langkah-langkah digitalisasi yang tepat baik yang dilakukan Polri, Bapenda Provinsi maupun Jasa Raharja, agar dapat memberikan layanan terintegrasi yang kian mendukung dan memudahkan masyarakat dalam melaksanakan kewajibannya," kata Rivan dalam siaran persnya, Kamis (9/12).

Dia menerangkan, Samsat merupakan pelayanan satu atap yang dilakukan oleh Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja. Hal ini terkait registrasi dan identifikasi kendaran bermotor, pembayaran pajak kendaran bermotor, bea balik nama kendaraan bermtor, dan pembayaran sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.

Rivan memaparkan, Jasa Raharja turut melaksanakan inisiatif mendukung pelayanan masyarakat terintegrasi melalui pemanfaatan big data dan sinergi antar instansi. 

Saat ini, berdasarkan database Jasa Raharja, terdapat 1.674 Samsat, baik Samsat Induk, Pembantu, Unggan (Drive Thru, Online, Keliling dan Gerai), dengan transaksi hingga dengan November 2021 mencapai 66.449.163 transaksi, atau mengalami kenaikan 1,29% dari tahun sebelumnya.

Menurut Rivan, Tim Pembina Samsat telah membentuk Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) dan Digitalisasi Road Tax, yang diharapkan dapat terus berkembang ke depannya tidak hanya sebagai alat saluran pembayaran tapi juga dapat menjadi bank data. 

Hal ini diperlukan sebagai alat analisis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor otomotif dan meningkatkan fungsi verifikasi kendaraan bermotor.

Rivan juga memaparkan, hingga November 2021 Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kepada ahli waris maupun korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas sebesar Rp2,15 triliun, seiring dengan peningkatan korban dan tingkat fatalitas.

Untuk memaksimalkan pelayanan kepada korban kecelakaan Jasa Raharja terus meningkatkan sinergi dengan Rumah Sakit, BPJS Kesehatan, asuransi lain seperti Asabri, Taspen, dan BP Jamsostek.

"Saat ini Jasa Raharja telah bekerja sama dnegan 2.352 rumah sakit atau 95,26% dari total jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia dan sebanyak 90 persen santunan luka telah berhasil ditangani, dengan sebagian kecil 10 persen sisanya melakukan reimburse saat rawat jalan," tambahnya.

Dia melanjutkan, upaya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas juga dilakukan Jasa Raharja bekerjasama dengan stakeholder terkait, dengan menyelenggarakan berbagai program yang bertujuan untuk pencegahan kecelakaan. 

"Pogram edukatif seperti pelatihan awak angkutan umum, pelatihan penanganan korban lakalantas bagi masyarakat, partisipatif berupa safety campaign bersama, preventif berupa bantuan sarana/ alat-alat pencegahan kecelakaan seperti Traffic Cone, atau program Mudik Online, dan adanya inisiatif strategis peringatan daerah rawan kecelakaan 'Redspot'," pungkasnya.