Jepang tengah mempertimbangkan diri untuk membuka sektor pariwisatanya secara terbatas pada musim semi depan.
- Garuda Muda Bangkitkan Semangat Persatuan Warga Semarang
- Persika Karanganyar Benamkan PS Kwarta 7-1
- Jelang Porprov XVI, KONI - Kejati Jalin Perjanjian Kerja Sama untuk Junjung Integritas
Baca Juga
Jepang tengah mempertimbangkan diri untuk membuka sektor pariwisatanya secara terbatas pada musim semi depan.
Pertimbangan itu muncul seiring dengan persiapan Tokyo untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada musim panas yang telah tertunda selama setahun, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Surat kabar Asahi pada Minggu (6/12) melaporkan, pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga akan mengizinkan pelancong dari beberapa negara Asia yang berhasil mengendalikan wabah, seperti China dan Taiwan.
Rencananya, para pelancong yang masuk harus dites negatif untuk Covid-19. Mereka juga diwajibkan menyerahkan rencana perjalanan terperinci setelah tiba di Jepang.
"Mereka akan bepergian hanya dengan pemandu wisata sewaan dan akan dipisahkan dari pelanggan lain di hotel sesuai tujuan wisata," lapor surat kabar tersebut, seperti dikutip Reuters.
Selain itu, para pelancong juga akan diminta untuk menggunakan aplikasi pelacakan dan memberikan pembaruan harian mengenai kondisi kesehatan mereka.
Pemerintahan Suga sendiri sudah meluncurkan program subsidi untuk menghidupkan kembali pariwisata domestik guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sayangnya program itu banyak dikritik karena Jepang tengah berjuang menghadapi gelombang ketiga infeksi Covid-19. Kasus baru di Tokyo dan Osaka saat ini sudah melonjak ke rekor tertinggi.
Data dari World O Meter menunjukkan, Jepang sudah mengonfirmasi 157.674 kasus Covid-19, dengan 2.283 kematian.
- Pemain Asing PSIS Semarang Vitinho Rehat Paska Cedera
- Dua Tahun Vakum, Semarang 10k 2022 Kembali Digelar
- Indonesia Juara Grup K, Lolos Piala Asia U-23 2024