Dinas yang Pangan dan Peternakan Kota Salatiga mencatat hewan ternak diduga terpapar wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Salatiga bertambah hingga mencapai 67 hewan, baik sapi, kambing maupun domba.
- Kader PKK 17 Desa di Rembang Jadi Pilot Project Unicef
- Salatiga Waspada Dini Terhadap Hepatitis
- Semarang Catat Kasus Covid-19 Terendah, Hanya 2 Terkonfirmasi Positif Covid-19
Baca Juga
"Penyebabnya, petani kita tergiur harga murah yang ditawarkan pedagang di saat maraknya kasus PMK di daerah tetangga. Sehingga, petani kita membeli dari wilayah Kabupaten Semarang," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Henny Mulyani kepada wartawan, Senin (6/6).
Ia mengungkapkan, dari 67 hewan yang diduga terpapar PMK di Salatiga berasa di tiga Kecamatan minus Kecamatan Tingkir yakni Argomulyo, Sidorejo dan Sidomukti.
Ia memastikan, jika 67 hewan yang terpapar PMK telah melalui hasil uji laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.
Dimana, secara rinci 19 sapi dan seekor kambing dinyatakan positif PMK dan sisanya, terduga terpapar.
Meski pun secara kasat mata, tim dokter di lapangan telah memastikan jika semuanya positif PMK.
Untuk saat ini, diakui Henny, pihaknya terus melakukan penyisiran penyebaran wabah PMK. Termasuk, memberikan treatment dengan memberikan suntikan berupa vitamin dan anti biotik.
Yang jadi persoalan baru dihadapi Dinas Pangan dan Peternakan Salatiga, dari 67 hewan yang terpapar tersebut ternyata menularkan kepada hewan lainnya.
"Kota berikan suntikan, anti biotik, anti radang, disinfektan. Semuanya secara gratis. Bahkan, kita juga menerima hibah dari sejumlah dokter hewan kenalan kita," ujarnya.
- Atasi DBD, Gibran: Sementara Itu (PSN)
- Kasus Positif Covid-19 Terus Turun, Jangan Sampai Kehilangan Fokus
- Pemkab Batang Rakor Percepatan Verifikasi Peserta PBI Targetkan UHC