Closing Statement Prabowo Subianto pada debat kelima capres, Minggu (4/2), menjadi sorotan Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara. Igor menganggap kalimat penutup Prabowo sebagai tanda keberkualitasan dan kedewasaan dalam berpolitik.
- Presiden Prabowo Sambut Sohibnya Presiden Erdogan
- Saudara Serumpun, Kolaborasi Khas
- Presiden Prabowo Subianto, Tamu Utama Hari Republik India
Baca Juga
Igor Dirgantara menilai kalimat penutup Prabowo sebagai wujud seorang negarawan. Menurutnya, Prabowo mampu menunjukkan kekayaan pengalaman dan kebijaksanaan dalam setiap kata yang disampaikannya.
"Itu closing statement seorang negarawan ya, jadi maksudnya hanya dia yang mengatakan meminta maaf kepada paslon 01 dan 03 jika dalam kampanye terjadi kesalahan atau hal-hal yang tidak berkenan di hati, yang lain belum sampai level itu," ujar Igor pada Senin (5/2).
Selain meminta maaf, Igor menyoroti sikap kedewasaan Prabowo dalam menghadapi proses demokrasi. Prabowo dianggap legowo menyatakan bahwa pilpres hanyalah kompetisi 5 tahun sekali, di luar itu semua adalah sahabat.
"Prabowo juga misalnya dengan legowo mengatakan bahwa ini hanya sekedar kompetisi, tapi setelah kompetisi selesai kita adalah teman, sahabat. Jadi artinya juga dia menerima masukan-masukan yang dianggap baik untuk kemajuan Indonesia,” paparnya.
Igor mengungkapkan bahwa Prabowo tidak ragu mendukung ide dan program baik dari lawan debatnya. Jika Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan menyampaikan gagasan yang baik, Prabowo bersedia ikut mendukungnya. Bagi Prabowo, semua program yang baik dari paslon lain dapat diadopsi untuk membawa Indonesia menuju cita-cita emas 2045.
"Prabowo juga akan mengadopsi misalnya dia mengatakan bahwa program 01 dan 03 itu juga banyak baiknya dan banyak kesamaannya dengan 02. Yang sama-sama di antara 3 pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ini, punya tujuan untuk misalnya menjadikan Indonesia lebih baik menuju jembatan emas 2045,” ungkapnya.
Dirinya meyakini bahwa jika Prabowo terpilih sebagai presiden dengan Gibran sebagai wakil presiden, Prabowo akan merangkul semua kalangan. Dia juga memprediksi Prabowo akan mengajak pihak yang kalah untuk bergabung demi kemajuan Indonesia.
"Jadi kalau aku lihat sikap Prabowo itu menunjukkan bahwa dia memang layak dipilih jadi presiden gitu ya, dia seorang negarawan, dia meminta maaf dan potensi satu putaran begitu,” ucapnya.
Ia menilai Prabowo mampu melanjutkan legacy dari Presiden Jokowi yang lebih mengutamakan rekonsiliasi nasional daripada memelihara permusuhan yang dapat menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.
"Itu statementnya sudah berulang-ulang kali diungkapkan oleh Pak Prabowo gak banyak sih, tapi memang dia mengatakan itu karena dia belajar dari pengalaman dia sendiri ya betapa bagusnya Jokowi itu mengajak dia untuk bekerja sama di pemerintahan yang sekarang,” katanya.
Igor juga memberikan tanggapan terhadap closing statement capres lain. Menurutnya, closing statement pasangan 01 dan 03 kurang memberikan kesejukan dan kedamaian bagi berlangsungnya Pilpres 2024.
Igor menyayangkan sikap sombong yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia yang lebih menyukai ketenangan dan ketenteraman.
“Jadi itu yang tidak didapati oleh pasangan 01 dan 03 yang di dalam closing statementnya malah justru dengan sangat sombong mengungkapkan misalnya kalau Anies dengan Muhaimin, perubahan adalah sesuatu keniscayaan. Padahal perubahan itu sesuatu yang bisa misalnya disetujui oleh masyarakat mengingat approval rating sangat tinggi sekali pemerintahan saat ini 80%,” jelasnya.
“Kalau untuk Ganjar misalnya dia masih mengkritik pemerintah dan bahkan misalnya mengatakan hal-hal yang sebenarnya di dalam closing statement itu tidak perlu karena closing statement memang sebaiknya mengungkapkan hal-hal yang misalnya diungkapkan oleh Pak Prabowo itu meminta maaf dan misalnya berkeinginan untuk Pemilu itu berlangsung adil dan jujur,” tukasnya.
- Presiden Prabowo Sambut Sohibnya Presiden Erdogan
- Saudara Serumpun, Kolaborasi Khas
- Presiden Prabowo Subianto, Tamu Utama Hari Republik India