Kanker Bukanlah Akhir Dari Kehidupan

Diagnosis kanker bukanlah akhir dari kehidupan.


Diagnosis kanker bukanlah akhir dari kehidupan.

Demikian diungkapkan, Konsultan senior yang memiliki minat khusus pada kanker payudara dan ginekologi di Parkway Cancer Centre, Dr. Wong Chiung Ing, dalam webinar bertajuk ‘Memahami Ancaman Kanker Pada Perempuan,’ Rabu (17/2).

Kemajuan teknologi medis dan pemahaman lebih baik tentang kanker telah memungkinkan dokter untuk menawarkan strategi pengobatan serta meningkatkan kualitas hidup lebih baik,†papar Dr Wong.

Tim medis akan merekomendasikan pendekatan pengobatan berbeda, tergantung dari gambaran klinis.

Tidak seperti pendekatan tradisional di mana pembedahan sering diresepkan sebagai pengobatan utama, pasien kadang-kadang dapat memperoleh manfaat dari kemoterapi neo-adjuvant untuk mengecilkan tumor kanker sebelum pembedahan untuk hasil yang jauh lebih baik bagi pasien,†kata Dr. Wong.

Menurut dia, jenis kanker pada perempuan yang sering membayangi adalah kanker payudara, mulut rahim (serviks) dan rahim (ovarium).

Mengenali tanda dan gejala serta diagnosis yang tepat sejak dini dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam penanganan kanker,†papar Dr Wong.

Dr Wong memaparkan, tanda dan gejala pada kanker payudara perlu diketahui oleh para perempuan. Meliputi benjolan di payudara, inversi puting susu, atau perubahan kulit yang tidak normal.

Sebagian besar kanker payudara ditemukan saat masih terlokalisasi di payudara dan di kelenjar getah bening di ketiak pada sisi yang sama. Deteksi ini bisa dilakukan di rumah.

Kanker payudara pada fase lebih dini dapat diobati secara efektif dan berpotensi dapat disembuhkan dengan operasi, kemoterapi, terapi hormonal, terapi bertarget, dan radioterapi,†kata Dr. Wong.

Di sisi lain, kanker serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) dan terjadi di jaringan serviks (organ yang menghubungkan rahim dan vagina).

Infeksi HPV yang didapat secara seksual sangat umum terjadi. Sementara 80% atau 90% infeksi bersifat sementara, sebagian kecil kasus dapat memicu pertumbuhan abnormal pada sel-sel lapisan dalam.

Sel-sel ini kemudian dapat berkembang menjadi prakanker, perubahan prainvasif yang disebut Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker invasif.

Tidak ada tanda atau gejala infeksi HPV, perubahan prakanker atau bahkan dalam beberapa kasus, dari beberapa kanker serviks stadium awal.

Dalam banyak kasus, gejala dapat berkembang hanya ketika sel kanker mulai menyerang jaringan sekitarnya.

Kabar baiknya adalah kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi sejak dini.

Skrining serviks secara teratur dapat mendeteksi sel prakanker atau kanker di serviks dan secara signifikan mengurangi risiko berkembangnya kanker serviks,†kata Dr. Wong.

Vaksinasi HPV juga diketahui dapat mengurangi risiko kanker serviks secara signifikan pada wanita karena merangsang kekebalan terhadap jenis HPV tertentu penyebab kanker serviks.

Adapun, kanker ovarium disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan. Kanker ovarium memiliki kejadian lebih tinggi pada wanita di atas usia 40 tahun.