Kapolres: Hoax, Tak Ada Klithih di Salatiga

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana.
Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana.

Kapolres Salatiga Salatiga AKBP Indra Mardiana, S.H, S.I.K, M.Si, membantah jika di wilayah kerjanya yakni Kota Salatiga terdapat kasus 'klitih' hingga menimbulkan korban jiwa dua orang meninggal dunia.


Bantahan Kapolres ini, buntut beredarnya gambar seorang yang tergeletak dan beberapa orang lain yang menolong.

"Beredar kabar dua orang tewas karena 'klitih di Salatiga saya pastikan itu 'Hoaks'," tandas Kaporles saa dikonfirmasi wartawan, Minggu (24/4).

Ia mengungkapkan, kabar ada pembacokan atau klitih di daerah Palang Klaseman Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/4) lalu merupakan gambar peristiwa kecelakaan.

"Gambar foto itu merupakan (korban) kecelakaan, namun oleh orang tidak bertanggung narasinya diubah menjadi korban 'klitik' hingga meresahkan masyarakat. Dan saya pastikan, kabar klitih di Salatiga hingga memakan korban jiwa adalah hoaks," ujarnya.

Indra menyatakan beredarnya gambar dan voice note hoaks itu membuat masyarakat tidak nyaman dalam beraktivitas.

Ia juga memberikan peringatan, agar masyarakat dewasa dan bijaksana dalam menggunakan media sosial. Termasuk, tidak asal share informasi yang kebenarannya belum pasti.
"Cari informasi yang benar agar tidak menyesatkan dan meresahkan," ucapnya.

Seluruh unit di jajaran Polres Salatiga dipastikan telah berjalan dan bekerja demi keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas. Babinkantibmas, jajaran Polsek terus meningkatkan patroli malam untuk mengatisipasi kejahatan jalanan.

"Kita jamin keamanan warga negara tanpa terkecuali, sehingga petugas tak segan mengambil tindakan jika ada pelaku kejahatan yang berulah," tegasnya. 

Sebelumnya, sebuah gambar tersebar dalam kondisi malam hari terlihat seorang tergeletak di trotoar jalan. Tampak disekitarnya, sejumlah orang lain yang berupaya menolong. Terlihat pula, sebuah mobil ambulans dalam keadaan lampu menyala.

Gambar tersebut dilengkapi narasi 'Ati2 we do sing dolan bengi posisi neng palang ono pembacokan. Kondisi korban mrninggal. Ge ntes sih anget (Hati-hati yang sering main di malam hari di Palang ada pembacokan. Kondisi korban meninggal. Baru saja masih hangat).' Selain gambar bernarasi tersebut, juga ada voice note yang beredar.

Pesan dalam voice note berdurasi 14 detik tersebut berbunyi "teman-teman kampus hati-hati kalau mau ke Salatiga. Koncoku diklitih korbane ono loro mati di daerah Palang ojo metu bengi-bengi ya cah, sing ati-ati (teman-teman kampus hati-hati kalau mau ke Salatiga. Temanku diklitih korbannya ada dua orang meninggal di daerah Palang, jangan keluar malam-malam, yang hati-hati)".

Gambar tersebut telah menyebar secara masif melalui status WhatsApp temannya.