Sebuah kejadian pemerasan menimpa sepasang muda-mudi saat asyik berpacaran di dalam mobil. Kejadian ini terjadi di dalam area kompleks Perumahan Telaga Mas, Semarang Utara, Jumat (31/1) malam.
- Hasil Penyelidikan, Santri Narkoba Dikeroyok di Ponpes
- Pelaku Duel Maut Ditangkap Polrestabes Semarang
- Kombes Artanto: Kapolrestabes Sudah Tepat, Tapi Perlu Diperkuat Bukti
Baca Juga
Informasi terjadinya kasus ini viral melalui media sosial. Korban diduga mengalami pemerasan pelakunya dua orang anggota polisi, Aiptu K dan Aipda R. Satu orang lainnya merupakan warga juga ikut terlibat.
Tiga pelaku itupun diamankan warga di lokasi. Korban mengalami tindak pemerasan pelaku yang meminta uang damai usai tertangkap berduaan pacaran di lokasi sepi.
Namun, korban menolak membayarkan sesuai kesepakatan diminta karena uangnya hanya terbatas. Korban sudah memberikan uang Rp 1,5 juta kepada pelaku. Dari permintaan Rp 2,5 juta disepakati bersama pada awalnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes M.Syahduddi menegaskan, dua orang anggota kepolisian dalam kasus ini, akan diproses sesuai peraturan etik dan profesi ditangani Propam.
"Ditahan sementara sambil menunggu proses pemeriksaan profesi," kata M.Syahduddi.
Setelah berhasil diamankan, lanjut Kapolrestabes Semarang itu, tentu pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi pelaku bila memang terbukti melakukan kasus hukum.
"Jika pemeriksaan membuktikan bahwa keduanya melawan hukum sanksinya juga tegas disiplin dan diproses sesuai pidananya. Kita serahkan proses ke Propam," terang Kombes M.Syahduddi.
Kronologi berdasarkan informasi beredar, dua pelaku tersebut ditangkap warga seusai ketahuan mencoba pemerasan dengan meminta sejumlah uang berdalih korban berbuat asusila. Terkejut tertangkap warga, para pelaku akhirnya mengembalikan uang diminta itu Rp 1 juta.
Aksi pemerasan digagalkan warga itu, informasinya diteruskan ke Polsek Semarang Utara untuk ditangani. Warga di lokasi terus mendesak para pelaku agar mengakui perbuatannya. Pelaku kemudian dibawa ke Mapolsek Semarang Utara menghindari amukan massa.
Informasi didapatkan, korban pemerasan dua orang itu masih pelajar sekolah. Saat diamankan di lokasi, pelaku anggota kepolisian itu tampak mengenakan seragam dinas. Bahkan, di hadapan warga, pelaku juga menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) miliknya dengan maksud meredam massa yang marah.
- Gegara CCTV, Dua Maling Motor Dibui Polisi
- IPDA Mustakim Sosok Polisi Humanis dan Penceramah Agama
- Polisi Didesak Proses Dugaan Aksi Premanisme di Desa Sawangan